Jakarta, CNN Indonesia -- Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) berencana bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengutarakan kritiknya terkait harga gas yang menjulang dan menghambat daya saing produksi dalam negeri.
Ketua FIPGB Achmad Safiun mengungkapkan pihaknya akan menghampiri Jokowi dalam Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Rapimnas KADIN) yang berlangsung pekan depan.
Pada kesempatan tersebut, ia akan mempertanyakan kelanjutan aturan Instruksi Presiden Jokowi yang diterbitkan pada 4 Oktober 2016 terkait penurunan harga gas, karena sampai saat ini masih belum terealisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mau kasih tahu kalau instruksi presiden pun belum jalan" ujarnya di Jakarta, Selasa (17/9).
Menurut dia, Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Ignasius Jonan sebenarnya sudah menyusun beleid turunan berupa Peraturan Menteri (Permen), saat ini masih dikaji di Kementerian Koordinator Kemaritiman.
"Macetnya di Menko Maritim, karena dia yang memeriksa sesuai atau tidak," lanjutnya.
Hingga saat ini, Achmad masih memperjuangkan penurunan harga gas bumi untuk kebutuhan industri guna meningkatkan daya saing industri. Ia menuturkan, harga gas yang masih tinggi menyebabkan industri harus mengeluarkan biaya lebih banyak dalam proses produksi.
Ia menilai, harga gas bumi di Indonesia masih stagnan, sedangkan harga gas bumi secara global sudah mengalami penurunan. Beberapa waktu lalu, ia meminta pemerintah merealisasikan instruksi presiden untuk menurunkan harga gas bumi menjadi sekitar US$ 5 hingga US$6 per mmbtu.
Tidak hanya Achmad, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat juga meminta pemerintah untuk menurunkan harga gas bumi karena menyebabkan harga pupuk tidak kompetitif di pasar.
Berdasarkan data yang ia paparkan, harga gas bumi di Sumatera bagian Utara mencapai US$9,95 per mmbtu. Sedangkan harga gas untuk K1 di daerah Jawa bagian Timur mencapai US$ 8,05 per mmbtu dan harga gas untuk K2 mencapai US$ 8,01 per mmbtu
Di Jawa bagian Barat, harga gas bumi untuk K1 mencapai US$ 9,18 per mmbtu dan harga ga bumi untuk K2 mencapai US$ 9,14 per mmmbtu.(dit)