Qatar Tuan Rumah Piala Dunia, Indonesia Gencarkan Dagang

CNN Indonesia
Rabu, 18 Okt 2017 11:30 WIB
Kementerian Perdagangan mendorong peningkatan aktivitas perdagangan antara Indonesia dan Qatar untuk mengenggam kesempatan peningkatan ekspor.
Kementerian Perdagangan mendorong peningkatan aktivitas perdagangan antara Indonesia dan Qatar untuk mengenggam kesempatan peningkatan ekspor. (REUTERS/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong peningkatan aktivitas perdagangan antara Indonesia dan Qatar. Hal itu sebagai upaya pengembangan negara tujuan ekspor, khususnya ke Timur Tengah.

"Indonesia saat ini fokus untuk mengembangkan pangsa ke pasar nontradisional, termasuk Timur Tengah," tutur Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat menghadiri Indonesia-Qatar Business Forum di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan-Jakarta.

Saat ini, perdagangan bilateral kedua negara masih terbatas bahkan cenderung turun sebesar 17,05 persen dalam lima tahun terakhir. Tahun lalu, nilai perdagangan kedua negara tercatat hanya US$915 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Produk yang diperdagangkan juga terbatas. Indonesia banyak mengekspor produk otomotif dan kertas ke Qatar. Sebaliknya, Qatar mengekspor mineral, bahan bakar minyak, dan aluminum ke Indonesia.

"Indonesia dan Qatar harus melakukan ekspansi dan diversifikasi dalam perdagangan bilateral,mencakup produk maupun jasa nontradisional dan juga investasi di lini perekonomian yang lain," ujarnya.

Menurut Enggar, masih ada ruang peningkatan perdagangan antar kedua negara apalagi Qatar telah meluncurkan pelabuhan baru, New Hamad Port di Doha.

Mengingat Qatar bakal menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, kedua negara bisa semakin menggali potensi perdagangan, baik di sektor barang maupun jasa yang terkait. Misalnya, untuk produk bola sepak yang banyak diproduksi di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Qatar Tuan Rumah Piala Dunia, Indonesia Gencarkan DagangIlustrasi perdagangan eskpor-impor. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Enggar juga mengundang pelaku bisnis Qatar untuk mau berinvestasi di Indonesia. Saat ini, pemerintah tengah berupaya untuk menggenjot pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Erwin Aksa menambahkan, gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar, juga berpotensi untuk meningkatkan permintaan materian bangunan seperti semen dan besi.

"Selain itu, sedikitnya ada produk lain yang dibutuhkan seperti kertas, makanan jadi, kaos dalam, mesin jahit, briket, ikan segar, ayam potong juga obat-obatan. Itu di luar produk utama yang biasa diekspor," ujarnya.

Kadin menilai pengusaha nasional memiliki peluang besar untuk dapat membina kerja sama, mengingat Qatar tengah menghadapi blokade oleh beberapa negara Arab seperti Arab Saudi, Bahrain, Uni EmiratArab, dan Mesir yang memutuskan hubungan diplomatik.


Namun, dampak blokade yang dilakukan negara sekitar membuat Indonesia tak bisa lagi mengirim barang melalui Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, namun melalui Oman.

Lebih lanjut, Kadin Komite Timur Tengah juga meminta pemerintah segera membuat perjanjian kerja sama perdangan bebas dengan negara-negara di jazirah Arab. Dengan demikian, biaya perdagangan antar negara bisa lebih murah.

Sebagai informasi, Indonesia-Qatar Business Forum dilaksanakan sebagai bagian dari agenda kunjungan Emir Qatar, Yang Mulia Syeikh Tamim bin Hamad Al Thani ke Indonesia. Forum bisnis ini diikuti oleh pengusaha baik dari Indonesia maupun Qatar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER