Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) memastikan, Badan Penyelenggara Jalan Tol (BPJT), perbankan, dan PT Jasa Marga (Persero) akan segera menyediakan layanan pengisian ulang saldo
(top up) uang elektronik (e-money) di gardu tol bagi masyarakat, khususnya pengguna jalan tol.
Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan, nantinya akan ada satu gardu tol khusus yang dijadikan sebagai gardu pemberi layanan
top up. Namun, tak diberlakukan pada seluruh gardu agar tak mengganggu kenyamanan pengguna jalan tol lain.
“Di gerbang tol akan diupayakan agar ada fasilitas
top up. Kalau mau
top up, nanti sudah diatur di sebelah kiri, sehingga tidak menghambat yang lain,” ujar Sugeng dalam konferensi pers di BI, Senin (23/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, BI berharap layanan
top up di gardu tol hanya dilakukan di saat mendesak saja. Namun, Sugeng menghimbau agar sebaiknya masyarakat memastikan ketersediaan saldonya sebelum bertransaksi di gardu tol.
Di sisi lain, Kepala BPJT Herry TZ mengatakan, akan pula menambahkan layanan
top up e-money di titik-titik baru, seperti
rest area dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).
Sedangkan layanan
top up yang terhubung dengan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), di kantor perbankan, hingga
mobile banking juga tetap akan dimaksimalkan oleh perbankan. "Karena top up idealnya tetap di ATM, bank,
m-banking ya. Jadi, supaya masyarakat tetap mempersiapkan sebelum bertransaksi," kata Herry.
Adapun BI mencatat, sampai 20 Oktober 2017, penetrasi pembayaran non tunai di gardu tol secara nasional telah mencapai 88 persen dari 35 ruas jalan tol. Bahkan, empat ruas gardu tol diantaranya telah mencapai 100 persen, seperti Bogor Ringroad, JORR W1, Surabaya-Gresik, dan Bali Mandara.
Sedangkan untuk jalan tol di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) telah mencapai 88 persen, luar Jabodetabek 72 persen, dan luar Jawa 74 persen. Sementara, implementasi pemasangan SAM Multiapplet yang telah terlaksana sudah 93 persen di seluruh ruas yang ada.
(agi)