Peruri Cetak Uang Nepal Hingga Paspor Guinea

CNN Indonesia
Rabu, 25 Okt 2017 10:37 WIB
Selain mencetak uang yang beredar di Nepal dan paspor untuk Guinea, Peruri mengaku akan terus mendorong produknya dapat di gunakan di lebih banyak negara.
Selain mencetak uang yang beredar di Nepal dan paspor untuk Guinea, Peruri mengaku akan terus mendorong produknya dapat di gunakan di lebih banyak negara. (Dok. Perum Peruri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) terus mendorong ekspansi perseroan ke luar negeri. Saat ini, Peruri telah mencetak uang yang beredar di Nepal dan paspor untuk Guinea, salah satu negara di benua Afrika.

Pada tahun depan, perseroan bahkan menargetkan dapat meraup pendapatan hingga US$30 juta dolar atau sekitar Rp405 miliar (kurs Rp13.500 per dolar AS) dari luar negeri. Target itu meningkat sekitar 10 persen dari target tahun ini.

"Realisasi pendapatan dari luar negeri sekarang sekitar Rp200 miliaran," ujar Direktur Utama Peruri Prasetio usai menghadiri sebuah acara di Balai Subono Mantofani Peruri Jakarta, Selasa (24/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Prasetio menjelaskan, saat ini perusahaan telah menjadi pemasok berbagai produk percetakan bagi sejumlah negara. Salah satu klien terbesar adalah Nepal di mana perusahaan mencetak uang yang beredar di negara yang terletak di Asia Selatan itu. Hasilnya, perusahaan bisa meraup setidaknya Rp150 miliar.

"Sekarang konsentrasi memang masih ke Nepal," ujarnya.

Namun, selain mencetak uang, perusahaan pelat merah ini juga melayani pencetakan dokumen sekuriti negara lainnya, seperti dokumen keimigrasian, pita cukai, dokumen pertanahan, dan materai.

Saat ini, perusahaan mencetak uang dan/atau dokumen kenegaraan untuk Sri Lanka dan Filipina. Terbaru, perusahaan kini diberikan kepercayaan untuk mencetak 100 ribu buku paspor untuk Guinea, salah satu negara di benua Afrika.


Porsi pendapatan dari luar negeri sendiri sebenarnya tak besar. Pasalnya, sekitar 90 persen pendapatan perusahaan masih berasal dari dalam negeri. Adapun target pendapatan pendapatan tahun ini mencapai Rp3,7 triliun atau tumbuh sekitar 16,6 persen dari realisasi tahun lalu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER