Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga audit keuangan internasional, PricewaterhouseCoopers (PwC) memprediksi nilai ekspor intra kawasan Asean akan menembus angka US$375 miliar di tahun 2025.
Laporan Global Economy Watch dari PwC menunjukkan bahwa volume ekspor intra kawasan Asean meningkat sekitar 1,5 persen setiap tahun secara nominal.
Ekonom Senior PwC Barret Kupelian mengatakan, kawasan tersebut sangat cocok untuk ekspansi ekspor karena kekuatan dan konsistensi pertumbuhan hasil produksi dan besarnya populasi usia kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun ekspor jasa dapat menjadi sebuah peluang, pada 2016 Kamboja dan Filipina menjadi satu-satunya negara anggota Asean dengan sektor jasa yang menyumbang lebih dari 30 persen neraca ekspornya secara keseluruhan," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (30/10).
Akan tetapi, sejak 2010, persentase ekspor jasa sebagai proporsi dari total ekspor Asean telah meningkat lima poin menjadi 22 persen. Selama jangka waktu tersebut, Myanmar (25 persen) dan Thailand (23 persen) mengalami peningkatan terbesar dalam ekspor jasa sebagai proporsi dari total ekspor, masing-masing dari angka 4 persen dan 15 persen.
Blueprint 2025 dari Masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community/AEC) menguraikan strategi untuk mencapai perekonomian yang “terintegrasi secara mendalam dan sangat kohesif”, yaitu sebuah pasar tunggal yang memungkinkan lalu-lintas barang dan orang secara bebas.
Namun dengan keragaman budaya, bahasa, dan politik di kawasan Asean, integrasi apa pun perlu dirancang secara khusus, sehingga dapat mengidentifikasi dan memanfaatkan kesamaan kepentingan demi mencapai integrasi yang lebih menyeluruh.
“Dalam 50 tahun sejak pendiriannya, Asean telah memfasilitasi beberapa perjanjian perdagangan bebas yang telah membantu kawasan tersebut menjadi semakin terintegrasi, seiring kerjasama negara-negara anggotanya menuju lalu-lintas barang dan tenaga terampil secara bebas,” kata Kupelian.
“Apabila para pembuat kebijakan di Asean dapat sepenuhnya melaksanakan Blueprint 2025, penghapusan faktor-faktor yang menghalangi integrasi lebih lanjut dapat menjadikan Asean pasar global yang lebih signifikan," imbuhnya.
Territory Senior Partner PwC Indonesia Irhoan Tanudiredja mengatakan, wilayah Asean penuh dengan keragaman baik dari segi budaya, linguistik serta politik. Oleh karena itu, segala bentuk integrasi perlu dibentuk sedemikian rupa, sambil terus mengidentifikasi kepentingan dan sinergi masing-masing Negara.
"Laporan ini mengusulkan integrasi ekonomi sebagai kunci untuk membuka potensi ekspor ASEAN. Dengan usaha semacam ini, Indonesia mungkin dapat berkontribusi lebih besar dalam hal ekspor jasa,” katanya .