JK Tak Cemas Pemilu Bakal Hambat Minat Investasi

CNN Indonesia
Kamis, 02 Nov 2017 17:53 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tak khawatir periode pemilihan kepala daerah (Pilkada) bakal menahan minat investasi pelaku usaha tahun depan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tak khawatir periode pemilihan kepala daerah (Pilkada) bakal menahan minat investasi pelaku usaha tahun depan. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian).
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tak khawatir periode pemilihan kepala daerah (Pilkada) bakal menahan minat investasi pelaku usaha tahun depan. Pasalnya, secara historis sebagian besar penyelenggaraan pilkada di Indonesia berlangsung aman.

"Di Indonesia, tentu ada pengaruh politik ke ekonomi tetapi tidak terlalu besar karena kita (Indonesia) mempunyai suatu sistem politik yang sebenarnya agak khas," ujar Kalla saat memberikan sambutan dalam Prospek Ekonomi Indonesia 2018 di Hotel Aryaduta, Kamis (2/11).

Dia mengungkapkan, masing-masing daerah memiliki pola koalisi partai tersendiri sehingga tidak ada sentimen politik yang terlalu besar. Selain itu, pengikut partai yang tadinya berselisih biasanya kembali bergabung atau membentuk koalisi baru pascapemilihan umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Pemilu di Thailand, pemilu di Malaysia, pemilu di Filipina itu lebih kacau dibandingkan kita," ujarnya.

Maka itu, JK optimistis ekonomi Indonesia tahun depan bakal lebih baik dibandingkan tahun ini. Terlebih harga komoditas, yang merupakan andalan ekspor Indonesia, juga sudah merangkak naik seperti batu bara dan minyak kelapa sawit. Hal itu juga akan berimbas pada penerimaan pajak di sektor tersebut.

"Sekarang, harga batu bara sudah mendekati US$100 per ton itu mendekati harga lima tahun lalu, sudah membaik," jelasnya.

Sebagai informasi, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,4 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Angka itu lebih tinggi dibandingkan target pemerintah tahun ini, 5,2 persen.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER