BI Nilai Bos Baru The Fed Bisa Tenangkan Pasar Keuangan

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 03 Nov 2017 17:43 WIB
Bank Indonesia (BI) menyambut baik terpilihnya Jerome H Powell (Jay Powell) sebagai Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.
Bank Indonesia (BI) menyambut baik terpilihnya Jerome H Powell (Jay Powell) sebagai Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve. (REUTERS/Beawiharta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menyambut baik terpilihnya Jerome H Powell (Jay Powell) sebagai Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve, menggantikan Janet Yellen.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump akhirnya memastikan penunjukkan Powell pada Kamis (2/11) waktu setempat.

"BI optimistis dan menyambut baik pilihan yang akan meneruskan peran Janet Yellen," tutur Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Kompleks Kantor BI, Jumat (3/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Terpilihnya Powell setidaknya bisa menenangkan kondisi pasar yang sempat diliputi ketidakpastian karena menanti orang nomor satu The Fed pilihan Trump. Pasalnya, pimpinan The Fed bakal berpengaruh pada kebijakan yang akan di ambil bank sentral AS.

Agus memperkirakan Powell akan meneruskan gaya Yellen dalam mengambil kebijakan bank sentral yaitu cenderung mempertahankan suku bunga acuan rendah atau tidak agresif dalam menaikkan suku bunga.

Secara umum, lanjut Agus, siapapun pemimpin The Fed sebenarnya tidak berdampak langsung pada ekonomi Indonesia sebagai negara yang independen. Namun, mengingat AS merupakan salah satu negara yang besar dengan mata uang yang kuat di dunia, kebijakan AS bisa mempengaruhi stabilitas sistem keuangan dunia.

Misalnya, rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed yang berpotensi memicu keluarnya aliran modal (capital outflow) dari negara berkembang, termasuk Indonesia.


Karenanya, Agus berharap Powell bisa melanjutkan komunikasi kebijakan yang baik ke pasar. Dengan demikian, pasar tidak perlu menerima kejutan yang nantinya akan menimbulkan ketidakpastian dan berpengaruh pada stabilitas keuangan di dunia.

"Kami memahami perekonomian AS terus membaik dan tingkat pengangguran juga menurun sehingga kami sudah memahami bahwa ke depan, pada Desember, Fed Fund Rate kelihatannya akan naik dan mungkin pada 2018 akan ada beberapa kali kenaikan tingkat bunga AS," paparnya.

(lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER