Jakarta, CNN Indonesia -- PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) menargetkan produksi sebesar 235 ribu ton pada 2018 mendatang. Angka ini lebih tinggi 7,3 persen dibanding prognosa produksi perusahaan hingga akhir 2017 yang diperkirakan 217 ribu ton.
Sekretaris Perusahaan Inalum Ricky Gunawan mengatakan, pertumbuhan produksi ini merupakan imbas dari permukaan air danau toba yang diharapkan semakin meningkat.
Sekadar informasi, air danau toba dibutuhkan untuk menggerakkan turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Siguragura berkapasitas 203 MW dan PLTA Tangga dengan besaran 223 MW, di mana aliran listriknya digunakan untuk menunjang operasional perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Untuk tahun depan, kami memasang target di atas realisasi tahun ini air membaik, rencananya 235 ribu ton di atas prognosa 2017,” jelas Ricky kepada CNNIndonesia.com, Selasa (7/11).
Meski lebih besar dari prognosa 2017, namun target tersebut masih lebih rendah ketimbang target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017. Ia mengaku, perusahaan pelat merah ini tadinya menargetkan produksi sebanyak 241 ribu ton aluminium sampa akhir tahun ini. Hanya saja, permukaan air danau Toba kurang mendukung operasional perusahaan sepanjang tahun.
Sesuai prosedur, perusahaan harus menjaga permukaan air danau Toba di angka 902,4 meter hingga 904 meter di atas permukaan laut (dpl). Namun, sepanjang tahun ini, permukaan air danau Toba selalu berada di kisaran 903 dpl.
“Di dalam prosedur internal kami, kalau sudah menyentuh angka 903 meter dpl tentu harus mengurangi tungku operasi. Ini yang sudah kami lakukan sejak Inalum masih berstatus Penanaman Modal Asing (PMA). Saat ini saja, permukaannya turun di bawah 903 meter dpl,” paparnya.
Maka itu, perusahaan yang digadang menjadi lead holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor tambang ini pun telah memanfaatkan surutnya permukaan air dana Toba untuk perbaikan mesin-mesin operasional perusahaan. Ini dianggap sebagai kesiapan perusahaan untuk meneruskan produksi jika air danau Toba kembali naik tahun depan.
“Kalau surut tentu kami
overhaul (pembongkaran) mesin, agar kami tak mengalami
opportunity loss (kehilangan keuntungan),” pungkasnya.
Saat ini, Inalum memiliki kapasitas peleburan aluminium sebesar 250 ribu ton per tahun dengan kapasitas
intake 500 ribu ton alumina. Kapasitas ini rencananya akan naik ke angka 500 ribu ton per tahun dan mencapai produksi 1 juta ton pada 2025 demi memenuhi konsumsi aluminium dalam negeri yang diproyeksi mencapai 1,3 juta ton pada periode tersebut.
(lav)