Jakarta, CNN Indonesia -- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Rabu (15/11), diperkirakan masih melemah, salah satunya dipicu sentimen proyeksi penyusutan surplus neraca perdagangan Oktober 2017.
Head of Research PT OSO Securities Riska Afriani mengatakan pelaku pasar mengantisipasi rilisnya data neraca perdagangan Oktober pada pekan ini. Neraca perdagangan diperkirakan hanya surplus US$1,1 miliar atau lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang surplus US$1,76 miliar.
Dia memprediksi IHSG masih akan bergerak melemah di kisaran 5.969-6.011. Beberapa saham yang memiliki potensi kenaikan antara lain, APLN, ASRI, BKSL, BRPT, BSDE. DOID, ISAT, LPPF, MEDC, MIKA, dan SCMA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai pola konsolidasi yang cenderung melemah masih terjadi, dan laju IHSG diperkirakan masih melemah.
Meski terdapat sentimen positif dari beberapa emiten, namun belum sepenuhnya terserap sehingga menyebabkan peluang IHSG untuk berbalik arah kian tipis. Pelemahan indeks diharapkan dapat terbatas sehingga IHSG masih dapat menemukan momentum rebound.
"Pelaku saham diimbau tetap waspada dengan berbagai sentimen yang dapat menahan potensi penguatan IHSG," ujar Reza dalam riset tertulis, Rabu(15/11).
Analis Teknikal Saham PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan, indikasi pergerakan cukup negatif melihat indikator Stochastic bergerak liat tertekan dengan indikator RSI yang
bearish mulai memasuki level
middle oscillator.
Dengan demikian, IHSG diperkirakan kembali tertekan melakukan pengujian level regresi harga dari tren medium dengan rentang pergerakan 5970-6000. Saham-saham yang dapat dicermati diantaranya BSDE, ICBP, JPFA, UNTR, SCMA, PWON, ADHI.
Berbeda dengan tiga analis sebelumnya, William Surya Wijaya, Analis PT Indosurya Sekuritas menilai pola pergerakan IHSG saat ini terlihat masih dapat bertahan di atas
support level dengan dukungan dari sisi kondisi perekonomian yang stabil. Selain itu, peluang hadirnya aliran dana masuk (capital inflow) masih terlihat cukup besar untuk dapat masuk kembali ke dalam pasar modal di Indonesia. Hal yang akan cukup memberi pengaruh adalah fluktuasi harga komoditas.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat, dan berada pada rentang 5.972-6.123," sebutnya.
(lav)