Darmin Sebut Laju Ekonomi Digital Bikin Ritel Lesu

Agustiyanti | CNN Indonesia
Kamis, 16 Nov 2017 17:22 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyebut, penetrasi ekonomi digital berdampak langsung pada perlambatan pertumbuhan perdagangan dan ritel.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyebut, penetrasi ekonomi digital berdampak langsung pada perlambatan pertumbuhan perdagangan dan ritel. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut, penetrasi ekonomi digital dinilai telah berdampak langsung pada perlambatan pertumbuhan sektor perdagangan dan ritel. Pertumbuhan perdagangan ritel yang dalam lima tahun terakhir yang rata-rata dapat mencapai 12,5 persen per tahun, kini hanya sekitar 10,5 persen.

"Terjadi perlambatan atau ada yang mungkin tidak tertangkap oleh data makro," kata Darmin di Jakarta, mengutip Antara, Kamis (16/11).

Di sisi lain, pertumbuhan ritel melalui jalur perdagangan elektronik (e-commerce) tumbuh 30 kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Namun, kecepatan pertumbuhannya, menurut dia, masih menumpuk pada kegiatan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dilihat dari barang konsumsi, tidak semua barang konsumsi diperdagangkan secara 'online'. Lebih banyak produk tahan lama untuk rumah tangga," terang Darmin.

Darmin juga melihat, penetrasi digital ikut mengubah kecenderungan konsumsi masyarakat mulai bergerak ke kegiatan mengisi waktu luang (leisure).

Pemerintah pun menurut dia, telah menyiapkan sejumlah langkah guna masuk ke dinamika digital tersebut. Di sisi lain, pemerintah juga masih bergulat menyelesaikan peralihan dari dominasi ekonomi berbasis sumber daya alam ke manufaktur.

Beberapa hal yang telah disiapkan oleh pemerintah antara lain Paket Kebijakan Ekonomi XIV mengenai peta perjalanan perdagangan digital untuk memberi kemudahan dan kesempatan bisnis tertentu berkembang lebih cepat menghadapi perubahan yang sedang terjadi.

Pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif atau SNKI.

Kemudian, dari sisi infrastruktur informasi, pemerintah sedang menyelesaikan proyek Palapa Ring yang melibatkan swasta dalam pembangunannya dan akan menjadi infrastruktur bagi teknologi informasi.

"Dengan selesainya proyek Palapa Ring ini, maka infrastruktur teknologi dan informasi akan relatif sangat merata di seluruh Indonesia baik dilihat dari kapasitas maupun kecepatannya. Harapannya masyarakat dan dunia usaha bisa menggunakan infrastruktur ini," terang Darmin. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER