Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit siap menyalurkan dana insentif biodiesel untuk periode November 2017 hingga April 2018. Sesuai Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 3756 K/10/MEM/2017 besaran alokasi Bahan Bakar Nabati (BBN) yang akan mendapatkan insentif sebesar 1,4 juta kiloliter (kl) yang dialokasikan pada 20 pengusaha Badan Usaha BBN.
"Insentif digunakan untuk mendukung program Mandatory Biodiesel B20 pemerintah," ujar Direktur Utama BPDP Kelapa Sawit Dono Boestami dihubungi
CNNIndonesia.com, Rabu (22/11).
Adapun, besaran insentif yang diberikan bergantung dari selisih Harga Indeks Pasar (HIP) biodiesel dan HIP solar yang ditetapkan oleh Kementerian ESDM setiap bulannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang Januari-Oktober lalu, rata-rata besaran insentif dana biodiesel mencapai Rp4.054 per liter. Dengan asumsi rata-rata harga tak berubah, berarti besaran dana insentif biodiesel November-April 2018 bisa mencapai Rp5,7 triliun.
Saat ini, BPDP masih memroses kelengkapan administrasi untuk penandatanganan Perjanjian Pembiayaan Pengadaan Bahan Bakar nabati Jenis Biodiesel periode November 2017 - April 2018.
Hal itu sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2016 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan BBN Jenis Biodiesel dalam Kerangka Pembiayaan BPDP Kelapa Sawit.
Dengan dana insentif biodiesel, pemerintah berharap bisa mendukung pembangunan industri sawit yang berkelanjutan. Selain itu, upaya tersebut juga bisa mendorong terwujudnya diversifikasi energi di Indonesia.
(bir)