Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pelaku usaha dalam negeri berkolaborasi dengan Eropa menggelar EU-Indonesia Business Dialogue (EIBD) untuk meningkatkan kinerja perdagangan dan investasi antara kedua pihak dalam rangka Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
EIBD ke-7 ini merupakan kolaborasi antara European Business Chamber of Commerce (Eurocham), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Diharapkan, EIBD menjadi wadah untuk mengidentifikasi dan meningkatkan kinerja dagang dan investasi antar Uni Eropa dengan Indonesia.
"Masih banyak potensi yang belum terjamah dalam hubungan perdagangan Eropa dan Indonesia. EIDB adalah sarana strategis untuk menghadirkan dialog kebijakan yang konstruktif dan rekomendasi yang membuat bisnis Eropa dan Indonesia tumbuh bersama-sama." ujar EU Deputy Chief Negotiator Filip Deraedt, Selasa (28/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, Chairman Eurocham Ulf Backlund juga menyatakan bahwa EIDB ini dapat membuka jalur komunikasi untuk mewujudkan sinergi antar sektor publik dan juga swasta untuk mendukung negosiasi CEPA.
Kendati demikian, ia melihat masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki untuk mewujudkan negosiasi CEPA tersebut. "Kami menyadari bahwa masih terdapat beberapa ketidakaturan yang perlu disempurnakan untuk mencapai persetujuan akhir,” terang dia.
Terkait perwujudan negosiasi CEPA tersebut, terdapat tiga rekomendasi yang dihasilkan dalam forum tersebut untuk Indonesia dalam memuluskan negosiasi CEPA tersebut.
Di antaranya adalah pengembangan tenaga kerja terlatih yang lebih felskibel antara Eropa dan Indonesia, pengurangan restriksi impor, termasuk harmonisasi prosedur impor di Indonesia.
"Sangat penting bagi EU maupun juga Indonesia untuk punya regulasi yang fleksibel terkait impor dan ekspor," ungkap perwakilan Eurocham Indonesia yang juga merupakan Head of External Affairs Unilever Indonesia Astri Wahyuni.
(dit/bir)