Pemerintah Jamin Stok BBM dan Gas di Bali Aman

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 29 Nov 2017 10:18 WIB
Pemerintah menjamin, pasokan BBM dan LPG di Bali dalam kondisi normal, meskipun aktivitas erupsi Gunung Agung meningkat.
Pemerintah menjamin, pasokan BBM dan LPG di Bali dalam kondisi normal, meskipun aktivitas erupsi Gunung Agung meningkat. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin, pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Wilayah Bali dalam kondisi normal dan aman meskipun status aktivitas Gunung Agung telah ditingkatkan menjadi awas sejak Senin (27/11) pukul 06.00 WITA.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan, BBM wilayah Bali dipasok dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Manggis dan Sanggaran, sedangkan untuk kebutuhan LPG akan dipasok dari Depot LPG Manggis.

Berdasarkan data PT. Pertamina (Persero), kebutuhan rata- rata harian Premium di wilayah Bali adalah sebesar 579 kiloliter (kl), Pertalite 1.163 kl, Pertamax 846 kl, Solar 516 kl dan DEX series 51 kl.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk memenuhi kebutuhan rata-rata harian tersebut, stok BBM di TBBM Sangaran untuk Premium adalah sebesar 3.749 kl (ketahanan 9,3 hari), stok Solar 3.323 kl (ketahanan 8,1 hari), Pertamax 4.236 kl (ketahanan 6,9 hari), Pertalite 468 kl (ketahanan 3,1 hari) dan DEX sebesar 562 kl (ketahanan 30,4 hari).

"Untuk TBBM Manggis, Premium memiliki stok 29.288 kl untuk ketahanan 35,1 hari, solar sebanyak 29.169 kl dengan ketahanan 51,1 hari, Pertamax sebesar 12.966 kl untuk ketahanan 16,8 hari, dan Pertalite 2.787 kl untuk ketahanan 2,9 hari," ujar Dadan dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (29/11).

Sementara untuk LPG di wilayah Bali, menurut dia, realisasi LPG 3 kilogram (kg) saat ini sebanyak 620 ribu kg per hari atau 206.685 tabung per hari dan realisasi LPG nonsubsidi 80 ribu kg per hari. Sedangkan stok avtur di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai adalah sebanyak 8.586 kl dengan ketahanan 3,3 hari.


Dalam keadaan darurat, lanjut Dadan, PT Pertamina (Persero) juga telah melakukan antisipasi untuk dapat melakukan distribusi BBM ke konsumen dan lembaga penyalur, melalui pengalihan titik pasok (supply point) dari Tanjung Wangi langsung ke konsumen/lembaga penyalur melalui mobil tangki via ferry. Sedangkan untuk produk Marine Fuel Oil (MFO) & Diesel Oil (IDO) dialihkan ke Surabaya dan Tanjungwangi.

Dadan menjelaskan, Depot LPG Manggis di Kabupaten Karangasem yang hanya berjarak 19 kilometer (km) juga menjadi salah satu area terdampak erupsi Gunung Agung. Untuk itu, Pertamina telah menyiapkan skenario jalur alternatif pengambilan isi bulk dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE) ke depot LPG Manggis Wilayah Bali melalui empat jalur alternatif, yaitu Manggis-Kintamani-Singaraja, Manggis-Bedugul-Bedugul-Singaraja, Manggis-Pupuan-Singaraja, dan Manggis-Negara (Gilimanuk)-Singaraja.


Selanjutnya, untuk pengambilan isi bulk LPG untuk SPPBE Bali wilayah Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Tabanan dialihkan ke terminal LPG Banyuwangi (Bosowa) melalui via darat menuju Pelabuhan Gilimanuk diangkut via kapal menuju pelabuhan Ketapang.

Lebih lanjut, untuk SPPBE Bali Wilayah Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Klungkung melalui via darat menuju pelabuhan Benoa dan diangkut dengan kapal langsung ke pelabuhan Ketapang. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER