BUMN Bakal Bangun Rusun Murah di Stasiun Manggarai

Agustiyanti | CNN Indonesia
Jumat, 01 Des 2017 16:35 WIB
BUMN berencana membangun Transit Oriented Development (TOD) yang mencakup rumah susun MBR dan apartemen komersial di Stasiun Manggarai pada lahan seluas 20 ha.
BUMN berencana membangun Transit Oriented Development (TOD) yang mencakup rumah susun MBR dan apartemen komersial di Stasiun Manggarai pada lahan seluas 20 ha. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Wijaya Karya Tbk (Wika) mengaku bakal menggarap proyek Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Manggarai melalui anak usahanya, PT Wika Gedung Tbk bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sama seperti proyek TOD lainnya, proyek ini akan terdiri dari rumah susun untuk kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan proyek apartemen komersial.

"Selain proyek (TOD) di Stasiun Senen, kami juga bakal bangun di Stasiun Manggarau. Saat ini masih dibahas masterplan-nya," ujar Direktur Utama Wika Bintang Prabowo kepada CNNIndonesia.com, Kamis (30/11).

Rencananya menurut Bintang, pembangunan proyek akan dikerjakan lebih dulu, sembari memindahkan masyarakat. Setelah masyarakat dipindahkan, tempat yang saat ini masih dihuni pun baru akan dibongkar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu yang juga masih dibicarakan dengan KAI, karena itu kan tanah mereka. Tapi ini investasi proyeknya jauh lebih besar dari yang di Senen," ungkap dia.

Sama seperti halnya pembangunan proyek TOD di Stasiun Senen, pembangunan TOD di Statiun Manggarai juga akan dikerjakan oleh anak usahanya, PT Wika Gedung Tbk.

Direktur HC, Properti, dan Pengembangan Wika Gedung Nur Al Fata menjelaskan, TOD di Manggarai masih membutuhkan pembebasan lahan.

"Sebenarnya (bangun TOD) di lahan yang sudah dikuasai KAI sudah bisa, tapi dia harus pindahkan Depo-nya sebagian. Masterplan-nya sudah hampir jadi tapi tahapannya ini. Kalau menurut saya sih sebaiknya bangun MBR dulu, warganya dipindahkan baru setelah itu," terang dia.

Rencananya, menurut dia, keseluruhan masterplan akan rampung pada tahun depan. Adapun luas lahan yang bisa dibangun untuk proyek TOD tersebut mencapai sekitar 20 hektar.

"Nanti tentu ada MBR dan proyek komersialnya. Sesuai ketentuan 20 persen itu MBR, tapi Kementerian BUMN minta 30-35 persen. Tentu akan kami lihat," tambah dia. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER