Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi untuk membangun kawasan persinggahan di sekitaran stasiun atau Transit Oriented Development (TOD) demi mendorong pertumbuhan ekonomi.
Perum Perumnas ditunjuk sebagai pengembang pembangunan sekaligus pengelola rumah susun (Rusun) murah berkonsep TOD di sekitar Stasiun Pondok Cina, Depok, dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
Semaraknya peresmian pembangunan awal seringkali tak dibarengi dengan sosialisasi yang gencar oleh pengembang terkait cara dan akses pembelian bagi masyarakat yang membutuhkan. Masyarakat akhirnya bertanya-tanya soal tahap dan persyaratan untuk bisa memperoleh Rusun murah di lokasi strategis tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal itu, General Manager Sales Marketing Perumnas Dian Rahmawati menguraikan, masyarakat yang memiliki tempat tinggal di manapun bisa melakukan pemesanan di Stasiun Pondok Cina dan Tanjung Barat.
"Untuk pemesanan dapat dilakukan saat ini di Stasiun Pondok Cina dengan membayar Rp1 juta dan menyertakan KTP (kartu tanda penduduk)," kata Dian kepada CNNIndonesia.com, Kamis(12/10).
Nantinya, konsumen akan mendapatkan nomor urut pemesanan (NUP) yang dapat dijadikan landasan untuk memilih unit yang dibutuhkan.
Persyaratannya, calon pembeli hanya harus memiliki KTP dan berpenghasilan pokok kurang dari Rp7 juta per bulan. Namun, persyaratan lain menanti jika pembeli ingin menggunakan skema cicilan di perbankan pelat merah.
Dijelaskan, harga Rusun sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan fasilitas subsidi di Pondok China akan ditawarkan seharga hanya Rp7 juta per meter persegi. Sedangkan Rusun dengan kualitas sama di Tanjung Barat dibanderol lebih tinggi senilai Rp8,7 juta per meter persegi.
Tipe yang ditawarkan antara lain, tipe studio seluas 18-21 meter persegi, tipe satu kamar seluas 30-32 meter persegi, dan tipe dua kamar dengan luas 40-44 meter persegi.
Berdasarkan perhitungan konservatif, Rusun di Pondok Cina tipe studio kemungkinan dibanderol seharga Rp126 juta hingga Rp147 juta, tipe satu kamar akan berkisar antara Rp210 juta - Rp224 juta. Sedangkan harga Rusun tipe dua kamar bisa mencapai Rp280 juta-Rp308 juta.
Sementara itu, Rusun di Tanjung Barat akan sedikit lebih tinggi karena lokasi yang lebih dekat dengan pusat kota. Tipe studio misalnya akan berada di kisaran Rp157 juta- Rp183 juta, tipe satu kamar senilai Rp262 juta - Rp279 juta, dan tipe dua kamar sebesar Rp349 juta - Rp383 juta.
Tak hanya untuk masyarakat berpenghasilan rendah, Perumnas juga menyediakan apartemen sederhana bagi masyarakat umum secara komersial dengan harga mulai dari Rp16,5 juta per meter persegi untuk TOD Pondok Cina. Sedangkan apartemen TOD Tanjung Barat dipatok Rp18,9 per meter persegi.
Jika dirinci berdasarkan perhitungan mandiri, harga apartemen komersil bisa mencapai Rp300 juta hingga Rp800 juta.
Sebagai informasi, Perumnas akan membangun empat tower di TOD Pondok Cina yang menampung 3.693 unit hunian. Sekitar 25 persen dari jumlah hunian diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Pembangunan Rusun sederhana di lahan seluas 27.706 m2 menelan investasi mencapai Rp 1,45 triliun.
Selain terintegrasi dengan transportasi massal, TOD Pondok Cina juga memiliki konektivitas dengan pusat pendidikan, bisnis, perbankan, pusat pemerintahan, dan rumah sakit sebagai poros utama yang menghubungkan dengan pusat kegiatan utama di perkotaan.