Jalur Tak Sebidang Kerek Harga Pembangunan Jalur KA di Sulsel

Eka Santhika | CNN Indonesia
Minggu, 03 Des 2017 17:13 WIB
Banyak jalur kereta api di Sulsel dibangun tak sebidang dengan jalan raya. Hal ini mendongkrak harga pembangunan jalur kereta perkilometer di wilayah itu.
Pengamat nilai banyaknya pembangunan perlintasan yang tak sebidang dengan jalur kereta mmebuat biaya pembangunan rel kereta di Sulsel membengkak. (dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Biaya pembangunan jalur kereta yang menghubungkan Makassar dan Pare-pare di Sulawesi Selatan ternyata menelan biaya lebih mahal. Biaya pembangunan rel kereta di Sulsel mencapai mencapai Rp45 miliar per kilometer.

"Biasanya kisaran 30-40 miliar," tulis pengamat Transportasi Djoko Setijowarno saat dihubungi via pesan teks oleh CNNIndonesia.com, Minggu (3/12).

Lonjakan biaya pembangunan ini sebagai imbas dari banyaknya jembatan dan peninggian jalan yang dilakukan agar jalur kereta api itu tak sebidang dengan jalan raya. Peninggian bahkan ada yang mencapai 9 meter. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan di beberapa lokasi ada pekerjaan tanah. (Sebab,) tanahnya lembek, lebih buruk dr tanah di Pantura," tambah Djoko. 

Meski demikian, Djoko mengapresiasi rancangan jalur kereta Makassar-Barru-Parepare itu. Sebab, menurutnya jembatan dan peninggian badan jalur rel kereta itu baik untuk menghindari banjir di musim hujan. Sebelumnya, jalan Trans Sulawesi antara Makassar hingga Parepare kerap tergenang air. 

“Hal yang patut diacungi jempol, sepanjang jalur kereta api Makassar-Barru-Parepare tidak ada perlintasan sebidang dengan jalan raya,” terang Djoko dalam siaran persnya yang diterima dihari yang sama.

Kemajuan

Ini terjadi ketika ada limpasan air laut dan curah hujan yang tinggi dari pegunungan sekitar. Dengan adanya jalur rel, diharapkan tidak mengganggu lintas penumpang dan logistik.“Pembangunan jalur rel di Sulawesi Selatan merupakan kemajuan peradaban transportasi bagi warga Sulawesi Selatan. Selama ini, jalur rel (hanya) dibangun di Pulau Jawa dan Sumatra (saja),” pungkasnya.

Jalur rel kereta api Makassar-Barru-Parepare (Sulawesi Selatan) yang ditargetkan sepanjang 111,65 kilometer (KM) baru terealisasi sepanjang 16,1 KM di Kabupaten Barru. Jalur rel kereta api pertama di Pulau Sulawesi tersebut akan melintasi Kota Makassar, Kabupaten Maris, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), dan Kabupaten Barru, dan Kota Parepare.

Djoko mengatakan, pilihan pembangunan jalur rel di Kabupaten Barru karena proses bebas lahan yang relatif mudah dan cepat ketimbang daerah lainnya. “Warga setempat sangat mendukung keberadaan jalur rel ini,” ujarnya, Minggu (3/12).

Ditargetkan, jalur rel tambahan sepanjang 47,65 KM lagi akan selesai dibangun di 2018 mendatang. Adapun, target pengoperasian awal sepanjang 47,65 KM terlaksana pada Oktober 2018.

“Target operasi keseluruhan jalur rel kereta api sepanjang 111,65 KM pada Mei 2019. Tahun 2019, ada pembangunan 64 KM menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin,” imbuh Djoko.

Sementara, dari KM 119+150 menuju Kota Parepare dari Kota Makassar akan dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Setelah pengoperasian, sambung dia, bakal ada 17 stasiun yang melayani operasi kereta penumpang dan barang. Antara lain, Stasiun Makassar, Stasiun Mandai, Stasiun Bungori, dan Stasiun Lebakalang.

Tak cuma itu, ada tiga stasiun yang dapat terhubungan dengan terminal penumpang, yaitu Stasiun Tanente Rillau dengan Terminal Latenri Sessu Pekkae, Stasiun Barru dengan Terminal Matero Walie dan Stasiun Lumpue dengan Terminal Lumpue.

“Jarak antara stasiun kereta dengan terminal penumpang cukup dekat, kurang dari 400 meter. Bahkan, ada yang kurang dari 100 meter, yakni di Kota Parepare. Jalur rel ini juga melayani akses rel ke Pelabuhan Garongkong di Kabupaten Barru, Bandara Internasional Hasanuddin, Pabrik Semen Tonasa, Pabrik Semen Bosowa, dan Pabrik Semen Conch,” katanya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER