Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui, beberapa daerah mengalami kekurangan pasokan Liquified Petroleum Gas (LPG) dalam beberapa waktu terakhir. Hal itu berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan bersama PT Pertamina (Persero) hari ini, Jumat (8/12).
"Dari hasil review kami hari ini, memang ada kekurangan pasokan di beberapa daerah tetapi tidak di semua daerah," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar di kantor Kementerian ESDM, Jumat (8/12).
Arcandra mengungkapkan, kekurangan pasokan LPG hanya akan terjadi sementara waktu. Menurut Arcandra, kurangnya pasokan LPG di beberapa daerah disebabkan oleh beberapa faktor. Di Gorontalo misalnya, kurangnya pasokan elpiji karena cuaca yang ekstrem pada beberapa hari terakhir yang menyebabkan kendala distribusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kekurangan pasokan (di Gorontalo) sementara ini sudah berhasil kami atasi," ujarnya.
Secara garis besar, lanjut Arcandra, pasokan LPG terbilang aman dengan rata-rata stok tersedia untuk 19 hingga 20 hari di masing-masing daerah sesuai rencana Pertamina. Adapun jumlah pasokan relatif normal di kisaran 20,1 ribu hingga 20,4 ribu metrik ton per hari.
"Bahkan, untuk Desember ini, pasokannya ditambah oleh Pertamina mencapai 20,5 ribu per hari," ujarnya.
Penambahan pasokan bulan ini merupakan antisipasi kemungkinan naiknya permintaan seiring perayaan Hari Natal dan Tahun Baru.
Ke depannya, jika masih ada kekurangan pasokan LPG, Kementerian ESDM dan Pertamina akan terjun langsung melakukan operasi pasar.
"Silakan kontak Pertamina secara langsung dengan nomor 1500000. Di situ masyarakat diharapkan memberikan laporan pasti dimana terjadi kekurangan pasokan, dan insya allah nanti Pertamina akan menambah pasokan sesuai kebutuhan," terangnya.
(agi)