Jakarta, CNN Indonesia -- Pedagang pakaian dan produk tekstil di Pasar Tanah Abang mengaku aktivitas dagang masih lesu. Akibatnya, banyak penjual terpaksa mengurangi stok barang dagangan.
“Sekarang saya mengurangi stok barang, karena pemasok harga sistem grosir dan satuan disamakan dan pasar sedang sepi. Jadi, tidak bisa dapat untung,” ujar Nasori, salah satu pedagang kerudung di Pasar Tanah Abang Blok F, mengutip ANTARA, Senin (11/12).
Memang, ia mengatakan, keuntungan yang diperoleh tidak menentu. Saat ramai, ia bisa meraup pendapatan hingga Rp200 ribu-Rp400 ribu dalam satu hari. Namun, jika sepi, tak jarang kantongnya benar-benar kempes tak terisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang pasar sepi, pendapatan pun enggak tentu, enggak seperti waktu bulan puasa," ujar Nasori.
Pedagang pakaian wanita di Blok F Pasar Tanah Abang lainnya, Waroh mengaku, penjualannya juga menurun, namun beberapa hari ini mulai stabil.
"Akhir-akhir ini mulai stabil, agak lumayan dibanding kemarin turun," kata Waroh.
Sebelumnya waroh hanya mendapatkan Rp 160 ribu sehari, sekarang mulai meningkat pendapatannya menjadi Rp 300 sehari.
Seorang pembeli, Yani mengaku, dulu sering belanja ke Tanah Abang mencari pakaian wanita, pakaian pria dan pakaian anak-anak untuk nantinya dijual lagi. Namun, saat ini, ia jarang menyambangi Pasar Tanah Abang, karena jaraknya yang jauh dari tempat tinggalnya.
"Saya kan tinggal di Depok, tapi sekarang sudah jarang ke sana karena jaraknya jauh, belum lagi di sananya harus keliling nyari barang," ujar Yani.
(bir)