Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia dan Prancis menandatangani tiga kesepakatan proyek pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan. Penandatanganan dilakukan oleh PT PLN (Persero) dengan tiga perusahaan energi swasta (independent power producer).
Penandatangan Letter of Intent (LoI) pembangkit listrik energi terbarukan antara PLN dan tiga perusahaan energi swasta Prancis tersebut disaksikan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan di sela-sela KTT One Planet di Prancis, mengutip ANTARA, Selasa (12/12).
“Penandatangan ini merupakan tindak lanjut dari acara French Renewable Energy Group,” ujar Sekretaris I KBRI Paris Jane Runkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga proyek pembangkit tersebut akan menghasilkan listrik sebanyak 170 mega watt (MW) dengan nilai investasi US$336,9 juta.
Ketiga pembangkit meliputi, PLTB Tanah Laut di Kalimantan Selatan, berkapasitas 70 MW dengan pengembang konsorsium Pace Energy Pte. Ltd dan PT Juvisk Tri Sawarna. Investasinya bernilai US$153,738 juta.
Kemudian, PLTS Bali-1 di Kabupaten Kubu, Bali, kapasitas 50 MWp dengan pengembang konsorsium Equis Energy Indonesia dan PT Infrastruktur Terbarukan Fortuna. Adapun, nilai investasinya sebesar US$91,6 juta.
Terakhir, yakni PLTS Bali-2 di Kabupaten Jembrana, Bali, berkapasitas 50 MWp dengan pengembang Akuo Energy Indonesia Ltd. Investasi pembangkit ini sebesar US$91,6 juta.
Ignasius mengapresiasi kerja sama yang terjalin antara Indonesia dengan Prancis. Kerja sama ini, ia menilai, mendorong upaya peningkatan bauran energi terbarukan di dalam negeri dalam mencapai target 23 persen pada 2025 mendatang dan berkontribusi pada aksi perubahan iklim.
(bir)