Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) mengaku tengah mengincar akuisisi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang Energi Baru dan Terbarukan (EBT) guna mendorong bisnis perseroan di bidang tersebut.
Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menjelaskan, membutuhkan waktu terlalu lama bagi Pertamina jika harus mengembangkan EBT sendiri atau memulai dari nol. Untuk itu, menurut dia, salah satu upaya yang dilakukan pihaknya untuk mengembangkan EBT adalah melalui kerja sama maupun akuisisi pada perusahaan yang sudah bergerak di bidang tersebut.
Langkah tersebut, menurut dia, diambil mengikuti langkah awal yang sudah ditempuh oleh perusahaan-perusahaan minyak dunia lainnya, seperti Total.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kami mulai dari nol untuk solar PV (panel surya), angin, baterai, itu terlalu lama. Kalau kami lihat, perusahaan-perusahaan besar seperti Total, mereka melakukan akuisisi, tidak dari nol," ujar Elia di Jakarta, Selasa (12/12).
Elia menjelaskan, pihaknya sejauh ini sudah melirik beberapa perusahaan yang bergerak di bidang EBT tersebut. Pihaknya bahkan juga sudha menawarkan diri untuk masuk.
"Saya sudah perintah kepada direktur gas segera mulai. Jadi, kami lagi siapkan satu proyek," ungkapnya.
Ia pun berharap, pada kuartal pertama tahun depan, pihaknya sudah bisa mengumumkan kerja sama baru Pertaminan dengan salah satu perusahaan EBT.
Disisi lain, Elia mengungkapkan, pihaknya ke depan akan fokus mengembangkan EBT, salah satunya pada energi panas bumi (Geothermal). Energi panas bumi, menurut dia, memiliki potensi yang sangat besar yang sebenarnya belum tergali.
Hingga kini, menurut dia, energi panas bumi yang tergali baru mencapai 2 gigawatt dari potensi yang mencapai 29 gigawatt. Pertamina sendiri menurut dia, sudah mulai mengembangkan energi panas bumi, kendati baru memasang 587 megawatt.
Ia pun menilai perlu ada pembicaraan lebih lanjut dengan pemerintah guna mengembangkan bidang energi tersebut. Salah satunya, terkait kondisi regulasi yang cukup ketat.
(agi)