Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menjamin adanya ketersediaan stok tabung Liquified Petrolium Gas (LPG) berukuran 3 kilogram(kg) pada akhir tahun ini, tentu tanpa ada pengurangan volume gas.
"Kondisi sampai Desember ini stok harian Pertamina sangat aman berada di kisaran 18 hari rata-rata nasional. Rentang 18 hari ini sangat aman," ucap Direktur Pemasaran PT Pertamina Muchammad Iskandar di kantornya, Jumat (8/12).
Ia mengungkapkan, pihaknya akan terus mengusahakan ketersediaan stok tabung gas elpiji melon tersebut semaksimal mungkin.
Iskandar menyatakan perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut akan menambah distribusi gas ke masyarakat pada bulan ini yang mencapai 21ribu Metrik Per Ton Per (mt) Hari, seiring meningkatnya kebutuhan menjelang momentum perayaan hari raya Natal dan perayaan Tahun Baru 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Pertamina sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk memastikan kondisi pasokan gas elpiji melon di pengujung tahun.
"Surat Keputusan (SK) Satgas sudah kami tandatangani untuk Satgas Tim Pertamina mulai dari 18 Desember sampai 7 Januari periode untuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru," katanya.
Sejak Juli hingga November lalu, pihaknya sudah mendistribusikan gas sebanyak 22 ribu hingga 23 ribu MT.
Realisasi penyaluran gas elpiji 3 kg hingga November lalu sudah mencapai 5,750 juta MT. Angka itu sekitar 93 persen dari total target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan (APBNP) 2017 yakni mencapai 6,198 juta MT.
"Jadi kita anggap stok untuk LPG itu sangat aman dan masyarakat dihimbau untuk tidak khawatir," ujar iskandar.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengaku telah melakukan Operasi Pasar di beberapa daerah mulai awal Desember hingga hari 9 Desember guna menjaga stabilitas ketersediaan pasokan itu.
"Ini total hampir 590 ribu tabung dari Operasi Pasar yang sudah direalisasikan" ucap Senior Vice President (SVP) SVP Non Fuel Marketing Pertamina, Basuki Trikora Putra.
Kendati demikian, Direktur Pembinaan Uaaha Hilir Minyak dan Gas Baru ESDM Harya Adityawarman mengungkapkan, akan terjadi kelebihan kuota penyediaan gas elpiji melon sebesar 1,6 persen pada tahun ini akibat dari usaha stabilisasi penyediaan stok gas elpiji tersebut.(ditt)
(lav/bir)