Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menyebut bahwa industri perdagangan elektronik (e-commerce) Tanah Air masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Kondisi ini berbanding terbalik dengan perkembangan bisnis e-commerce yang semakin merekah.
Berdasarkan data Asosiasi e-Commerce Indonesia, nilai transaksi belanja online tahun 2016 tercatat sebesar Rp75,76 triliun dengan jumlah transaksi sebanyak 24,74 juta. Angka ini berpotensi melesat mencapai
Rp1.700 triliun pada 2020 mendatang.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, saat ini, pemenuhan SDM bagi industri e-commerce di Indonesia dianggap paling rendah di dunia. Makanya, dibutuhkan langkah gesit untuk mempercepat ketersediaan SDM tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami perlu lakukan terobosan, Kementerian Ketenagakerjaan misalnya akan membuat bagaimana tenaga kerja asing yang
skill (ahli), bukan non-
skill (nonahli), yang benar-benar
skill (ahli) bisa dibutuhkan di Indonesia,” jelas Rudiantara, Rabu (13/12).
Tentu saja, metode tersebut hanya berlaku dalam jangka pendek. Adapun dalam jangka panjang, pemerintah perlu menyusun pendidikan kerja yang sesuai dengan kebutuhan sektor e-commerce.
“Kalau Menkominfo membuat beasiswa untuk anak-anak dalam bentuk homeschooling, sehingga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi harus masuk, bisa jadi silabus bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), karena Indonesia kan nggak ada, talenta-talentanya tidak mumpuni,” jelasnya.
Melengkapi ucapan Rudiantara, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah akan segera menggelar rapat tingkat Menteri untuk membahas masalah tersebut. Menurutnya, Indonesia sudah ketinggalan jauh dalam mempersiapkan SDM tersebut.
“Memang kami dengar juga dari industri, dari e-commerce mengenai persoalan talenta, persoalan SDM. Ya memang, sebenarnya bukan cuma Indonesia, tapi juga negara lain. Memang saat ini Indonesia kekurangan karena tidak dipersiapkan sejak lama,” imbuh Darmin.
(bir)