Bappenas Sebut Empat Daerah Usul Bangun LRT
Setyo Aji Harjanto | CNN Indonesia
Jumat, 15 Des 2017 12:44 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyebut, sebanyak empat daerah telah mengusulkan rencana pembangunan proyek kereta api ringan (Light Rapid Transit/LRT). Keempat daerah tersebut, yakni Medan, Makassar, Bandung, dan Surabaya.
"Yang mulai ramai (usulan proyek infrastruktur di daerah) adalah kereta api ringan/Light Rail Transit (LRT)," ujar Bambang di Jakarta, Kamis (14/12).
Proyek LRT tersebut menurut Bambang diisulkan untuk dibiayai dengan skema pembiayaan kerjasama dengan swasta. Ia mengaku, kini makin banyak pemerintah daerah (Pemda) yang ingin mengerjakan proyek infrastruktur dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) maupun Kemitraan Pemerintah Swasta/Public Private Partnership (PPP).
"Saya melihat sekarang animo swasta untuk membangun infrastruktur juga makin tinggi," ungkap dia.
Seiring ramainya minat daerah membangun infrastruktur, dia pun memperkirakan sektor infrastruktur masih akan menjadi sektor yang paling potensial untuk investasi di tahun depan.
Tingginya potensi pembangunan infrastruktur di Indonesia menurut dia, juga diperkuat oleh masih minimnya ketersediaan infrastruktur Indonesia yang baru mencapai 38 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Jumlah tersebut masih di bawah standar dunia yakni 70 persen terhadap PDB.
"India saja itu sekitar 50 sampai 60 persen, jadi artinya kita bisa lihat bahwa kita tuh ketinggalan jauh. Tidak ada negara yang berhasil menarik investasi kalau tidak ada infrastruktur," tegasnya. (agi)
"Yang mulai ramai (usulan proyek infrastruktur di daerah) adalah kereta api ringan/Light Rail Transit (LRT)," ujar Bambang di Jakarta, Kamis (14/12).
Proyek LRT tersebut menurut Bambang diisulkan untuk dibiayai dengan skema pembiayaan kerjasama dengan swasta. Ia mengaku, kini makin banyak pemerintah daerah (Pemda) yang ingin mengerjakan proyek infrastruktur dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) maupun Kemitraan Pemerintah Swasta/Public Private Partnership (PPP).
"Saya melihat sekarang animo swasta untuk membangun infrastruktur juga makin tinggi," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:VIDEO: Jalan Panjang Proyek Impian Jokowi |
Tingginya potensi pembangunan infrastruktur di Indonesia menurut dia, juga diperkuat oleh masih minimnya ketersediaan infrastruktur Indonesia yang baru mencapai 38 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Jumlah tersebut masih di bawah standar dunia yakni 70 persen terhadap PDB.
"India saja itu sekitar 50 sampai 60 persen, jadi artinya kita bisa lihat bahwa kita tuh ketinggalan jauh. Tidak ada negara yang berhasil menarik investasi kalau tidak ada infrastruktur," tegasnya. (agi)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK