Bangun PLTA, PLN Kantongi Pinjaman Bank Jerman Rp13,6 Triliun

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 18 Des 2017 10:16 WIB
PLN menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dari bank asal Jerman, Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) senilai 85 juta euro atau Rp1,36 triliun.
PLN menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dari bank asal Jerman, Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) senilai 85 juta euro atau Rp1,36 triliun. (Thinkstock/MasaoTaira)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) menandatangani perjanjian fasilitas kredit atau pinjaman (loan agreement) dengan bank asal Jerman, Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) senilai 85 juta euro atau sekitar Rp1,36 triliun (kurs Rp15.971 per euro). Pinjaman tersebut bakal digunakan untuk mendanai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kumbih III pada Jumat (15/12) lalu.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman menjelaskan, pinjaman tersebut setara dengan 85 persen dari perkiraan total kebutuhan pendanaan PLTA Kumbih III sebesar 100 juta euro atau sekitar Rp15,97 triliun. Adapun jangka waktu pinjaman ditetapkan selama 15 tahun.

“Loan ini merupakan pinjaman langsung tanpa jaminan pemerintah. Ini menarik, karena lembaga pendanaan dari negara-negara Eropa seperti KfW mendukung proyek-proyek dari energi baru terbarukan seperti ini, mulai dari studi kelayakan hingga pendanaan,” ujar Syofvi dalam keterangan resmi, dikutip Senin (18/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syofvi mengatakan PLTA Kumbih III berkapasitas 3 x 15 Megawatt (MW). Adapun sisa kebutuhan pendanaan bakal dipenuhi sendiri oleh perseroan.

Syofvi menjelaskan PLTA Kumbih III yang akan dibangun di Sumatera ini dapat membantu memenuhi kebutuhan pertumbuhan beban di sistem Sumatera bagian Utara. Selain itu, PLTA tersebut juga bisa menurunkan biaya pokok produksi atas penggunaan bahan bakar fosil baik pada saat beban dasar maupun saat beban puncak.

“Dan yang terpenting, menambah porsi energi terbarukan dalam sasaran bauran energi nasional,” ujarnya.

Adapun, pemerintah sendiri menargetkan porsi EBT bisa mencapai 23 persen dari total sumber energi listrik pada tahnun 2025.

Sementara itu, pihak KfW melalui Senior Project Manager KfW Jens Wirth menyatakan bahwa kerja sama ini penting untuk mendukung PLN dalam percepatan penambahan listrik dari energi terbarukan di Indonesia.

“Kami berharap pelaksanaan proyeknya dapat segera berjalan cepat sehingga langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Wirth.

Sebagai informasi, proyek PLTA Kumbih III akan memulai pembangunan konstruksi pada tahun 2019. Dengan masa pembangunan 4 tahun, diperkirakan beroperasi secara komersial di tahun 2023.

PLTA ini memanfaatkan aliran sungai Kumbih yang melintasi dua kota yakni Sidikalang Kabupaten Dairi, Sumatera Utara dan Subulussalam, Aceh tempat akan dibangunnya power house PLTA Kumbih III. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER