Ikut Patungan, SMI Kucurkan Rp3 Triliun untuk LRT Jabodebek

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Rabu, 20 Des 2017 15:17 WIB
Proyek LRT Jabodebek, rencananya bakal dibiayai dari pinjaman perbankan dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp18,1 triliun.
Proyek LRT Jabodebek, rencananya bakal dibiayai dari pinjaman perbankan dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp18,1 triliun. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) berencana ikut terlibat dalam pembiayaan untuk proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek). Rencananya, BUMN di bawah Kementerian Keuangan bakal mengucurkan dana sebesar Rp3 triliun.

Direktur Utama SMI Emma Sri Martini mengungkapkan, angka tersebut sebenarnya belum final. Pasalnya, bank-bank yang rencananya terlibat dalam kredit sindikasi untuk proyek tersebut juga belum final.

"Alokasi final tergantung dari anggota yang mau kasih," ucap Emma, dikutip Rabu (20/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain SMI, Emma melanjutkan, proyek LRT akan dibiayai oleh enam hingga tujuh bank, antara lain, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

"Total pinjamannya kan Rp18,1 triliun, yang sudah intensif kan enam bank, diantaranya bank swasta," ujar Emma.

Namun, menurut dia, saat ini terdapat bank swasta lain yang menunjukan minatnya untuk ikut mengelontorkan dana dalam proyek LRT. Adapun, rencananya, pemerintah telah menetapkan financial closing pada 21 Desember mendatang.

"Jadi rasanya kami akan ambil dulu dengan beberapa bank yang dari sejak lama intensif mengawal proyek ini," jelas Emma.

Menurut Emma, pinjaman ini akan memiliki tenor yang cukup lama, yakni 15 tahun dan bahkan bisa diperpanjang hingga 19 tahun dengan tingkat bunga di bawah 10 persen.

"Tapi pricing masih harus dikonfirmasi dan disetujui oleh Kementerian Keuangan," sambung Emma.

Nantinya, Bank Mandiri akan menjadi lead dalam pinjaman sindikasi ini. Sebelumnya, Direktur Utama Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, pihaknya berencana memberikan pinjaman sekitar Rp3 triliun hingga Rp5 triliun. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER