Jakarta, CNN Indonesia -- PT Jababeka Tbk. meraih penganugerahan Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Hijau 2017, atas implementasi sistem produksi bersih, program keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat yang melebihi standar penilaian.
Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kepada Direktur Jababeka Hyanto Wihadhi dan pemimpin perusahaan lain. Penyerahan itu digelar Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (18/12) dan disaksikan langsung oleh Wapres Jusuf Kalla.
Wapres Jusuf Kalla dalam pidatonya menyampaikan ucapan selamat kepada para pemenang, baik PROPER Hijau maupun Emas. Wapres lalu mengingatkan soal tiga hal di dunia ini yang harus dilaksanakan apabila tidak ingin ada kemarahan publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tiga hal tersebut yang pertama adalah demokratisasi, dimana kalau otoriter maka semua bangsa dan masyarakat akan marah. Kedua, adalah masalah HAM. Kalau melanggar HAM maka dunia akan menghukum. Yang ketiga lingkungan, dan ini menjadi perhatian dunia di mana-mana. Bagaimana kita memperbaiki lingkungan ini. Baik lingkungan di alam maupun di industri,” ujarnya.
Wapres juga menambahkan bahwa kemampuan merawat lingkungan juga menjadi salah satu indikasi negara maju dewasa ini.
“Kalau zaman dulu tanda-tanda suatu negara maju ketika asap menjulang tinggi. Negara dianggap maju kalau sungainya kotor karena pembuangan limbah. Sekarang itu terbalik. Lingkungan yang baik akan menguntungkan semua pihak baik secara kehidupan maupun kesehatan.”
“Dengan suatu disiplin yang baik, lingkungan bisa diatur. Ini hanya bisa dilakukan dengan ketaatan bersama,” katanya.
Menteri KLHK Siti Nurbaya menjelaskan, bahwa ketaatan pada peraturan pengelolaan lingkungan hidup pada 1995 di awal PROPER hanya sekitar 30%, sedangkan tahun 2011-an sekitar 70%. Saat ini angkanya mencapai 92%.
“Parameter capaian PROPER yang bisa dihitung selama dua tahun terakhir (2016–2017) menunjukkan bahwa dana bergulir di masyarakat melalui program CSR mencapai Rp7 Triliun; Efisiensi energi 230 juta GJ; Penurunan emisi Gas Rumah Kaca 33 juta ton CO2 Equivalen; Efisiensi Air 492 juta m3; Penurunan emisi 75,7 juta ton CO2, Penurunan emisi konvensional 135 juta ton; Penurunan beban air limbah 535 juta ton; Reduksi limbah padat non B3 11,6 juta ton; dan Reduksi limbah B3 13 juta ton,” ujarnya.
Dalam wawancaranya kepada
presidentpost.id, Direktur Jababeka Hyanto berpendapat bahwa program-program 19 pemenang PROPER Emas sudah dikerjakan oleh Jababeka Group.
Hanya saja, belum sinergi antar unit sehingga yang tercatat hanya dari unit Jababeka Infrastruktur saja.
"Contohnya kami punya 40 hektar memberdayakan petani yang dikerjakan oleh unit lain, hal tersebut sebenarnya bisa masuk ke dalam PROPER, semoga tahun depan bisa dipertahankan lagi PROPER Hijau dan lanjut tiga kali berturut-turut sehingga mendapat PROPER Emas,” ucapnya.
Bagi Jababeka, ini kali ketiga menerima penganugerahan PROPER. Sebelumnya pada tahun 2009 dan 2011 lalu, kawasan industri terbesar di Asia Tenggara tersebut juga menerima penghargaan yang sama.
Peserta PROPER 2017 kali ini mencapai 2000 perusahaan dari beberapa jenis industri. Tingkat ketaatan PROPER tahun ini mencapai 92%, atau meningkat 7% dari ketaatan peserta PROPER tahun lalu.
Peraih peringkat PROPER 2017 secara berurutan dari yang terbaik adalah Emas sebanyak 19 perusahaan, kemudian peringkat Hijau 150 perusahaan, Biru 1.486 perusahaan, Merah 130 perusahaan, dan 1 perusahaan berperingkat Hitam, sedangkan 33 perusahaan lainnya sedang menjalani proses penegakan hukum dan tanah yang terkontaminasi.
PROPER bertujuan mendorong industri menerapkan prinsip ekonomi hijau dengan kriteria penilaian kinerja sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi, konservasi air, pengurangan emisi, perlindungan keanekaragaman hayati, 3R limbah B3 dan limbah padat Non B3 serta mengurangi kesenjangan ekonomi dengan menerapkan program pemberdayaan masyarakat.
(vws)