Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) setiap tahun mulai tahun 2018.
Setidaknya, kata Sandiaga, ada satu BUMD yang melepas sahamnya ke publik di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sehingga, BUMD tak lagi bergantung dengan suntikan dana dari daerah.
"Mudah-mudahan lima tahun ke depan bisa satu IPO yang cukup signifikan dari porotofolio kami," ungkap Rabu (20/12).
Sejauh ini, BUMD umumnya bergantung dengan Penyertaan Modal Daerah (PMD) sehingga tidak bisa mandiri. Maka dari itu, Sandiaga akan memastikan jika aksi korporasi IPO ada dalam rencana bisnis mereka dalam jangka pendek atau jangka panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga. Tapi saya ingin mereka mandiri," sambung Sandiaga.
Sayangnya, ia enggan menyebut nama BUMD yang berpotensi untuk melenggang di lantai Bursa tahun depan. Menurutnya, hanya BUMD sendiri yang dapat memberikan keterangan resmi tersebut.
"Karena ini pasar sensitif," imbuhnya.
Seperti diketahui, baru ada dua BUMD yang mencatatkan sahamnya di BEI, diantaranya PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) dan PT Delta Djakarta Tbk (DLTA).
Lebih lanjut Sandiaga menyebut, untuk merealisasikan target tersebut, maka membutuhkan bantuan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta pengusaha lainnya mendorong BUMD untuk IPO.
(lav)