Jakarta, CNN Indonesia -- Tingkat inflasi sepanjang 2017 yang dinilai cukup stabil bakal menjadi sentimen positif bagi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (3/1). Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan
(year on year/yoy) sebesar 3,61 persen.
"Kelanjutan naik masih terlihat selama support dapat dipertahankan dengan baik," terang analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya dalam risetnya.
Menurutnya, IHSG akan bergerak dalam rentang
support 6.123 dan
resistance 6.465. Adapun, ia merekomendasikan beberapa saham blue chip pada hari ini, diantaranya, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
William melanjutkan, jika prediksinya meleset sehingga IHSG terkoreksi, maka pelaku pasar dapat melakukan akumulasi beli karena IHSG masih memiliki prospek yang positif dalam jangka panjang.
"momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan melakukan pembelian mengingat kondisi masih di awal tahun," kata William.
Di sisi lain, Analis KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko menilai, IHSG telah masuk dalam area jenuh beli (
overbought) secara teknikal.
"Bila terjadi suatu bentuk koreksi pullback minor maka rekomen untuk akumulasi trading buy," terang Yuganur.
Kendati demikian, ia tetap menempatkan dua saham berkapitalisasi besar
(big capitalization/big caps) dalam posisi beli
(buy), yakni PT Telekomunikasi Inodnesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Pada perdagangan kemarin, IHSG terkoreksi 0,25 persen ke level 6.339 usai mencatatkan rekor terus-menerus sebelum tutup tahun 2017. Namun, kondisi ini dibarengi dengan masuknya dana asing sehingga pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih
(net buy) di pasar reguler sebesar Rp519,83 miliar.
Sementara, bursa saham Wall Street terpantau bergerak positif tadi malam. Dow Jones naik 0,42 persen, S&P500 meningkat 0,83 persen, dan Nasdaq Composite melejit 1,5 persen.
(agi)