Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT Ratu Prabu Energi Tbk memastikan tidak terlibat dalam pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta dengan nilai investasi sebesar US$25 miliar atau setara Rp337,5 triliun (kurs dollar Rp13.500).
Dalam informasi yang disampaikan melalui keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan menyebut jika proyek LRT Jakarta akan dikerjakan oleh pemegang saham Ratu Prabu Energi, yaitu PT Ratu Prabu.
"Ratu Prabu Energi tidak memiliki kaitan dengan proyek LRT. Pemegang proyek LRT akan dilakukan oleh Ratu Prabu selaku pemegang saham Ratu Prabu Energi," tulis manajemen, dikutip Senin (8/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi ini sekaligus sebagai jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan oleh BEI terkait berita yang berkembang di media massa mengenai rencana emiten berkode ARTI ini untuk menggarap LRT dengan nilai investasi jumbo.
Sebelumnya, rencana ini juga disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Pasalnya, Ratu Prabu Energi disebut telah berdiskusi dengan Sandi perihal rencana tersebut.
Ia mengakui dana investasi yang ditawarkan oleh perusahaan berbasis energi ini tidak kecil. Maka dari itu, Ratu Prabu Energi akan melibatkan investor asing dari Korea, China, dan Jepang.
Dalam diskusi itu, lanjut Sandi, perusahaan berencana membangun LRT dengan jalur sepanjang 200-400 kilometer (km). Namun, Sandi menyebut jika sepanjang itu, maka kemungkinan besar jalur LRT bisa sampai ke kawasan BSD City.
Sandi juga mengungkapkan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah mendengar rencana Ratu Prabu Energi. Rini pun meminta pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta meneliti terlebih dahulu keinginan perusahaan tersebut.
"Dia bilang kalau ada pihak swasta mau bangun pakai dana sendiri, tanpa bantuan pemerintah, kami tetap harus kaji," terang Sandi.
Adapun, harga saham perusahaan seakan tidak terpengaruh oleh pemberitaan pembangunan LRT Jakarta. Sejak BEI membuka suspensi saham Ratu Prabu Energi pada 13 Juli 2017, harga saham perusahaan tak bergerak dari level Rp50 per saham.
(agi)