Jakarta, CNN Indonesia -- PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero) diminta untuk mengefisiensikan kebutuhan anggaran pengadaan rangkaian kereta
(rollingstock) untuk sarana kereta api ringan
(Light Rail Transit/LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodebek). Kebutuhan anggaran pengadaan 36 rangkaian kereta untuk LRT Jabodebek tersebut mencapai Rp4,1 triliun.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT INKA Mohammad Nur Sodiq menyebut, pengadaan rangkaian kereta ini membutuhkan anggaran sekitar Rp4,1 triliun. Namun, pemerintah meminta Inka untuk lebih efisien terkait pengadaan tersebut.
"Anggaran untuk
rollingstock tadi disampaikan di rapat kan kami sekitar Rp4,1 triliun untuk rollingstock nya. Karena itu kan yang paling efisien, diminta pak menko lebih efisien lagi," ujar Sodiq saat ditemui setelah Rapat Koordinasi Pengadaan Rangkaian Kereta di Gedung Kemenko Kemaritiman, Jakarta Selasa (9/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, pengadaan rangkaian kereta untuk LRT tersebut sudah masuk dalam jadwal perseroan dan tidak akan mengganggu jadwal produksi kereta lainnya.
"Jadi LRT Jabodebek sudah masuk dalam jadwal kami. Jadi gak ada yang kami tinggal tidak ada kami korbankan gak semua kami jalankan, karena memang sudah set up ini semua," paparnya.
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo menambahkan, pihaknya telah meminta INKA untuk merampungkan pengadaan rangkaian kereta dalam 15 bulan.
"
Kick off-nya kan 15 Januari, tadi dan harus selesai dalam waktu 15 bulan lagi. Jadi sudah selesai semua sehingga pada waktunya sudah selesai semua LRT itu sesuai dengan tahapan-tahapannya," terang Mardiasm.
Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menambahkan, rangkaian kereta yang harus diselesaikan INKA dalam 15 bulan berjumlah 36 rangkaian kereta
(train set)."
Train set-nya 31 plus 5 jadi total 36 trainset," ujarnya pada kesempatan yang sama.
(agi)