Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan sukses menghimpun dana segar sebesar Rp25,5 triliun dari hasil lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (16/1).
Mengutip situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, pemerintah melelang lima seri SUN, yang terdiri dari satu penerbitan baru (new issuance), yakni SPN03180417 dan empat penerbitan kembali (reopening), yaitu FR0064, FR0065, dan FR0075 melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Dari kegiatan lelang tersebut, pemerintah berhasil mendapatkan penawaran sebesar Rp72,46 triliun atau lebih besar dari jumlah yang dihimpun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, penawaran tertinggi diperoleh dari surat utang berseri FR0065 dengan jumlah penawaran Rp15,24 triliun, meski jumlah nominal yang dimenangkan hanya Rp3,95 triliun.
Diketahui, SUN seri ini memiliki tanggal jatuh tempo 15 Mei 2033 dengan nilai kupon sebesar 6,62 persen, serta rata-rata imbal hasil (yield) yang dimenangkan di angka 6,56 persen.
Meski begitu, jumlah himpunan dana paling banyak didapatkan dari lelang SUN dengan seri FR0064 dengan total nominal yang dimenangkan sebesar Rp7,05 triliun.
Adapun, surat utang ini memiliki tenggat waktu hingga 15 Mei 2028 dengan rata-rata yield sebesar 6,03 persen dan kupon di angka 6,12 persen.
Setelah ini, pemerintah akan melelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada tanggal 23 Januari 2018 nanti. Di dalam tender ini, pemerintah akan melelang dua seri SBSN, yakni Surat Perbendaharaan Negara-Syariah (SPN-S) dan Project Based Sukuk (PBS) yang ditujukan untuk memenuhi target pembiayaan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
Pemerintah berharap, dari lelang ini bisa menghimpun pembiayaan sebesar Rp8 triliun.
Dalam dua pekan terakhir, pemerintah telah melakukan dua kali lelang yang masing-masing terdiri dari lelang SUN dan SBSN. Dari dua kegiatan tersebut, pemerintah berhasil mendapatkan total pembiayaan sebesar Rp38,5 triliun.
Sekadar informasi, pemerintah membutuhkan pembiayaan sebanyak Rp783,2 triliun yang terdiri dari Rp55,8 triliun pinjaman dan Rp727,4 triliun SBN di tahun ini.
Namun, Angka SBN ini ditambah lagi dengan Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang jatuh tempo sebesar Rp119 triliun. Sehingga, total SBN yang diterbitkan pemerintah tahun ini rencananya sebesar Rp846,4 triliun.
(bir)