Jakarta, CNN Indonesia -- Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan kendaraan niaga, seperti truk dan mobil
pick up di tahun 2017 sebanyak 217.792 unit, tumbuh 16,2 persen dibanding tahun sebelumnya.
Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiharto menjelaskan, peningkatan penjualan tersebut terutama didorong oleh program pembangunan infrastruktur yang tengah digenjot pemerintah. Selain itu, penjualan tersebut juga didukung oleh membaiknya harga komoditas.
"Sekarang ini untuk komoditas, harga batu bara naik, nikel, dan sebagainya. Jadi ini menunjang semua," ujar Jongkie usai acara Media Briefing Industri Otomotif 2018 di Jakarta Selasa (16/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data Gaikindo, peningkatan penjualan terbanyak berasal dari kendaraan niaga jenis truk dengan total berat/
Gross Vehicle Weight (GVW) di atas 24 ton. Pada tahun 2017, penjualan kendaraan niaga dengan jenis tersebut tercatat sebanyak 20.801 unit atau naik sebesar 91 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu, pertumbuhan kendaraan niaga jenis
pick up tercatat paling rendah yakni sebesar 6 persen
(yoy) menjadi sebanyak 128.422 unit.
Jongkie berharap, pertumbuhan penjualan kendaraan niaga di tahun 2018 berada di kisaran yang tak jauh berbeda dengan tahun lalu. Namun, Ia mengau akan tetap berhati-hati dalam mematok target pertumbuhan tersebut.
Di sisi lain, Jongkie menyebut, peraturan pembatasan muatan truk juga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan penjualan kendaraan niaga. Pasalnya, aturan tersebut, secara tidak langsung memaksa pengguna kendaraan niaga untuk membeli kendaraan baru.
"Secara umum, itu juga faktor yang bisa meningkatkan penjualan, penertiban peraturan yang ada kapasitas angkut, tertib 10 ton ya 10 ton. Akhirnya beli deh nih, udah tidak bisa lagi bawa muatan berlebih," pungkas dia
(agi)