Jakarta, CNN Indonesia -- Jajaran Polrestabes Semarang berhasil menggagalkan rencana penyelundupan beras sebanyak 48 ton beras milik Bulog yang bakal dikirimkan ke Banjarmasin melalui Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah.
Kapolrestabes Semarang Kombes Polisi Abiyoso Seno Aji menjelaskan, beras sebanyak 48 ton tersebut dibawa dengan menggunakan dua truk kontainer yang masing-masing dikemudikan oleh Edi dan Munawir.
"Kedua kontainer ini sendiri semuanya milik PT Meratus Line dengan nomor kontainer MRTU-2142848 dan MRTU-2037210," ujarnya pada akhir pekan lalu, Sabtu (13/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari penyelidikan sementara, lanjut Abiyoso, beras tersebut keluar dari Gudang Bulog Demak untuk dibawa ke Semarang dengan tujuan Operasi Pasar (OP).
Namun dalam perjalanannya, dua truk kontainer yang tersebut justru bergerak ke Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, dan kemudian masuk ke area Terminal Peti Kemas yang nantinya akan dikirim ke Banjarmasin pada hari Sabtu (13/1) menggunakan Kapal Meratus.
"Itu dari informasi masyarakat yang kemudian kita dalami. Penyelidikan sementara, dari surat Delivery Order (DO) yang kita peroleh, beras itu dari Gudang Bulog Demak yang dibawa ke Semarang untuk OP. Tapi di jalan malah belok masuk Pelabuhan Tanjung Mas dan akan dikirim ke Banjarmasin. Kita masih terus dalami," ungkapnya.
Abiyoso menambahkan, dua kontainer beras yang akan diselewengkan ini diangkut dengan jasa PT Mitra Andalan Trans Anugerah, sebuah perusahaan penyedia jasa Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL).
"Dari EMKL-nya itu memesan kepada pemilik peti kemas, PT Meratus Line sebanyak 10 kontainer dengan tujuan Banjarmasin. Tapi yang sampai di Pelabuhan Tanjung Mas baru dua kontainer. Bisa jadi informasi bocor, dan yang delapan kontainer kabur", tambah Abiyoso.
Untuk kepentingan penyidikan, petugas membuka segel peti kemas yang berisi beras yang kemudian menutup dan menyegelnya dengan menggunakan garis Polisi.
Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divisi Regional Semarang Gatot Endro menyatakan beras yang diselewengkan tersebut bukanlah milik Bulog.
"Itu bukan beras Bulog. Hanya saja, punya mitra Bulog," jawab Gatot melalui pesan singkat saat dikonfirmasi.
Meski demikian, pihak kepolisian menyatakan masih terus mendalami penyidikan kasus penyelundupan beras ini.
(gir/bir)