Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menyebut menerima realisasi hasil cetakan sempurna (HCS) uang kertas sebanyak 11 miliar bilyet dari Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri). Sementara untuk uang logam sebanyak 2,29 miliar keping.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Uang (BI) Suhaedi mengatakan, jumlah tersebut memenuhi ketersedian uang untuk transaksi tunai masyarakat.
Ia menuturkan, meskipun saat ini terjadi peningkatan signifikan dari uang nontunai, kebutuhan uang tunai untuk transaksi dinilai masih tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tahu kemajuan di bidang pembayaran nontunai sangat pesat, namun data menunjukkan kebutuhan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan transaksi dengan uang tunai tidak berkurang," ujar Suhaedi di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Jumat (5/1).
Hal tersebut terlihat dari jumlah uang yang diedarkan oleh BI sebesar Rp694,8 triliun per 31 Desember 2017 atau meningkat sebanyak 13,4 persen dari tahun sebelumnya.
Ia menjelaskan, walaupun saat ini BI terus mendorong penggunaan transaksi nontunai, namun jumlah kebutuhan uang tunai di masyarakat masih terus meningkat.
Selanjutnya dari sisi distribusi, jumlah uang yang didistribusikan di tahun lalu dari kantor pusat BI ke seluruh Indonesia meningkat sebesar 23,6 persen dibandingkan 2016 lalu.
"Jumlah uang yang dikirimkan dari kantor pusat itu mencapai Rp311,1 triliun dan ini sarana transportasi melalui darat laut dan bila diperlukan melalui udara," terang Suhaedi.
Suhaedi mengaku, telah bekerja sama dengan perbankan dan membuka 114 kantor kas titipan di seluruh Indonesia untuk menjangkau distribusi uang di 515 daerah.
Di tahun ini, BI membuka 57 kantor kas titipan dan realisasi peningkatan jangkauan tersebut lebih cepat satu tahun dari yang ditargetkan.
"Karena kami hanya memiliki kantor wilayah sebanyak 44, sementara daerah harus lebih dari 515 kabupaten/kota, maka kami melakukan kerja sama dengan perbankan baik dengan bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) maupun Bank Perkreditan Daerah (BPD) membentuk kantor kas titipan," pungkasnya.
(bir)