Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak dunia kembali mengalami kenaikan harga pada perdagangan Rabu (25/1), waktu Amerika Serikat (AS). Hal itu terjadi pasca dirilisnya data penurunan jumlah persediaan minyak mentah mingguan AS yang telah terjadi selama sepuluh minggu berturut-turut.
Dilansir dari Reuters, Kamis (25/1), harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik US$1,14 atau 1,8 persen menjadi US$65,8 per barel. Hal sama juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka Brent yang terdongkrak US$0,57 menjadi US$70,53 per barel.
Kedua harga acuan berada di level tertingginya sejak Desember 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data Badan Administrasi Informasi Energi AS (EIA) persediaan minyak mentah AS turun sebesar 1,1 juta barel pekan lalu, lebih rendah daripada perkiraan. Namun, penurunan persediaan selama sepuluh minggu berturut-turut merupakan rekor tersendiri. Dengan jumlah 411,6 juta barel, persediaan minyak AS terendah sejak Februari 2015.
Berkurangnya stok secara terus-menerus memicu pembelian minyak oleh para spekulan. Hal itu mendorong harga acuan minyak ke level tertinggi dalam tiga tahun.
Lebih dari 830 ribu kontrak minyak mentah AS berpindah tangan, jauh melampaui rata-rata harian sejak 10 bulan lalu, 618 ribu kontrak.
Turunnya nilai kurs dolar AS sebesar 0,7 persen pasca komentar Bendahara AS Steven Mnuchin soal pelemahan dolar AS yang berdampak positif bagi perdagangan AS juga mendorong kenaikan harga minyak. Pelemahan dolar AS membuat komoditas berbasis dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
Persediaan minyak terus merosot pada hub penyimpanan Chusing, Oklahoma di mana stok tercatat sebesar 39,2 juta barel, terendah sejak Januari 2015. Berkurangnya aliran minyak dari pipa Keystone dari Kanada menyebabkan berkurangnya pasokan ke hub penyimpangan Cushing seiring dengan lebih banyaknya aliran keluar ke pipa baru Diamond.
Penarikan stok minyak telah membantu memperkecil premi minyak mentah AS menjadi US$4,91. Pada akhir Desember, selisihnya mencapai US$7 per barel yang mendongkrak ekspor AS dan mengurangi impor.
"Berkurangnya stok di Cushing menyebabkan hal itu, karena (stok) Cushing mengering seperti perahu kano yang murah," ujar analis Price Future Phil Flynn di Chicago.
Berkurangnya persediaan mendorong lebih banyak pembelian kontrak minyak mentah awal bulan
(front-month). Selish antara kontrak antara Maret dan April melebar menjadi US$0,26, tertinggi dalam tiga tahun. Hal ini mencerminkan ekspektasi bahwa perusahaan akan terus menjual minyak pada harga yang saat ini lebih tinggi.
Berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih menyatakan, tidak khawatir pada ancaman dari kenaikan produksi minyak AS dengan mengutip berkurangnya produksi dari Venezuela dan Mexico.
Di saat yang sama, kenaikan produksi minyak mentah dan berkurangnya aktivitas kilang AS memberikan sinyal bahwa stok minyak mentah bakal naik pada beberapa minggu ke depan.
Data EIA menunjukkan produksi minyak mentah AS naik menjadi 9,9 juta barel per hari (bph) pekan lalu, mendekati rekor sepanjang masa 10,4 juta barel yang dicetak pada 1970.
EIA menyatakan kapasitas terpakai kilang AS berkurang sebesar 2,1 persen sejalan dengan masuknya musim perawatan. Namun, permintaan bensin dan solar masih melampaui level tahun lalu.
Saat ini, manajer keuangan memegang lebih banyak posisi yang meyakini bahwa harga akan naik
(bullish) pada pasar berjangka dan opsi dibandingkn sebelumnya dalam sejarah. Selain itu, beberapa investor sekarang mencari perlindugan dari kemungkinan jatuhnya harga.
Data perdagangan menunjukkan, kontrak minat terbuka
(open interest) telah merangkak sejak pertengahan pekan lalu untuk opsi Brent yang dijual seharga US$70, US$69, dan US$68 per barel.
Sukrit Vijayakar dari Konsultan Energi Trifecta menilai kenaikan penjualan opsi terjadi karena banyaknya posisi beli
(long) yang diambil pada bulan-bulan sebelumnya.
"Kita (pasar) masih memiliki sembilan barel dalam posisi beli
(long) untuk setiap barel dalam posisi jual
(short). Jadi, kondisi berbalik seharusnya menarik untuk diperhatikan," ujarnya.
(agi/agi)