Jakarta, CNN Indonesia -- Fluktuasi harga komoditas tambang internasional mempengaruhi penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) periode Februari 2018. Dibandingkan dengan HPE periode Januari 2018, sebagian besar komoditas mengalami kenaikan HPE.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan mengatakan, ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 26 Tahun 2018, tanggal 29 Januari 2018.
“HPE produk pertambangan mengalami kenaikan. Fluktuasi harga internasional menyebabkan naiknya HPE produk pertambangan. Hanya produk konsentrat ilmenit yang mengalami penurunan,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (30/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, nikel, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.
Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal.
"Sedangkan konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, nikel, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME)," jelas Oke.
Dibandingkan periode sebelumnya, lanjut Oke, kenaikan HPE dialami sebagian besar produk di periode Februari 2018. Konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) pada periode Februari 2018 ditetapkan dengan harga rata-rata US$2.483,49 per WE,
Konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62 persen) dengan harga rata-rata US$54,31 per WE atau naik sebesar 9,37 persen, konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50 persen dan (Al2O3 + SiO3) ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata US$27,75 per WE atau naik sebesar 9,37 persen,
Kemudian, konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan harga rata-rata US$284,28 per WE atau naik sebesar 16,45 persen. Konsentrat timbal (Pb ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata US$1.083,19 per WE atau naik sebesar 2,61 persen dan konsentrat seng (Zn ≥ 51 persen) dengan harga rata-rata US$978,86 per WE atau naik sebesar 5,36 persen.
Sedangkan, konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata US$32,43 per WE atau naik sebesar 9,37 persen. Konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata-rata US$1.000,74 per WE atau naik sebesar 0,50 persen.
Nikel (Ni < 1,7 persen) dengan harga rata-rata US$17,97 per WE atau naik sebesar 10,02 persen. Bauksit (Al2O3 ≥ 42 persen) dengan harga rata-rata US$29,59 per WE atau naik sebesar 7,26 persen.
Di sisi lain, produk yang mengalami penurunan dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata-rata US$219,58 per WE atau turun sebesar 6,87 persen. Sementara itu, Pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) tidak mengalami perubahan.
Berdasarkan data teknis penghasil konsentrat tembaga maka diperlukan penambahan range kadar emas (Au) dalam penentuan HPE konsentrat tembaga. Formulasi perhitungan harga konsentrat tembaga pada HPE periode bulan Februari telah disesuaikan dengan range kadar emas (Au) interval 5 ppm dan kadar perak (Ag) 59,3 ppm.
(bir)