Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengincar pendanaan non konvensional sebesar Rp18 triliun. Pendanaan tersebut dimaksudkan untuk membiayai kredit perseroan di tahun ini.
“(Pendanaan non konvensional) kami rencananya Rp18 triliun. Itu dari macam-macam," ujar Direktur Keuangan dan Tresuri BTN Iman Nugroho Soeko di Jakarta Convention Center, Sabtu (3/2).
Iman mengungkapkan, tahun ini, perseroan akan lebih banyak menerbitkan surat utang jangka pendek atau yang masa jatuh temponya kurang dari setahun. Hal ini dilakukan agar likuiditas perseroan tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada awal Maret, perseroan juga berencana melakukan sekuritisasi aset sebesar Rp2 triliun. Selain surat utang dan sekuritasi, perseroan juga bakal menerbitkan sertifikat deposito (Negotiable Certificate of Deposit/NCD). Namun, Iman tidak menyebutkan rincian nominalnya.
Ia melanjutkan, pendanaan non konvensional perseroan juga akan berasal dari pinjaman bilateral.
Adapun pendanaan non konvensional tersebut diperlukan untuk membiayai penyaluran kredit perseroan yang ditargetkan tumbuh lebih dari 20 persen dibandingkan tahun lalu.
Tahun lalu, perseroan tercatat menyalurkan kredit sebesar Rp140 triliun (belum diaudit) atau melejit 20,41 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni Rp116,54 triliun.
(bir)