Jakarta, CNN Indonesia -- PT Asuransi Jiwa Bhinneka (Bhinneka Life) boleh dibilang sebagai pendatang baru di industri asuransi jiwa Tanah Air. Kelahirannya adalah hibrid dari upaya restrukturisasi
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera dengan PT Evergreen Invesco Tbk.
Pembatalan kerja sama yang diumumkan pengelola statuter meninggalkan banyak 'pekerjaan rumah' bagi AJB Bumiputera maupun Bhinneka Life. Bagi AJB Bumiputera, perusahaan bisa melanjutkan bisnisnya seperti semula meski kegiatan penerbitan polis baru masih dikaji oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, AJB Bumiputera diminta mengembalikan aliran modal yang sempat dikeluarkan Evergreen. Yaitu, sebesar Rp536 miliar, terdiri dari Rp100 miliar pembentukan Perseroan Terbatas (PT), serta Rp297 miliar untuk pesangon 1.100 karyawan yang dipindahkan ke Bhinneka Life.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsekuensinya, Bhinneka Life dikembalikan ke Evergreen dan harus angkat kaki dari seluruh kantor AJB Bumiputera. Tak cuma itu, perusahaan juga tak boleh memakai embel-embel Bumiputera dalam penjualan produknya maupun logo perusahaan.
Lalu, bagaimana nasib Bhinneka Life?
Akhir Januari 2018, Bhinneka Life angkat kaki dari Wisma Bumiputera di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta. Kantor perusahaan berpindah ke Gedung Sinarmas MSIG Tower yang letaknya masih di Jalan Sudirman juga.
"Sekitar tanggal 26 atau 28 Januari kemarin," ujar Puspita Pratiwi, salah satu staf Departemen Komunikasi Bhinneka Life, Jumat (9/2).
CNNIndonesia.com menyambangi kantor baru Bhinneka Life yang berada di lantai 36 Gedung Sinarmas MSIG Tower. Seperti rumah baru, kantor tersebut masih polos. Belum ada logo atau papan nama yang terpampang.
Perusahaan tampaknya menguasai seluruh ruangan di lantai 36 gedung itu. Beberapa staf berseragam batik kelihatan berjaga sambil terduduk.
Menurut Puspita, manajemen sedang mempersiapkan penambahan ruangan di lantai 35. Sehingga, kantor perusahaan nantinya akan berada di dua lantai. "Jadi, nanti ada di lantai 35 dan 36," imbuh Puspita.
Puspita mengaku, perpindahan ini dilakukan dengan persiapan yang matang. Kendati tidak mengetahui alasan persis manajemen memilih gedung Sinarmas MSIG Tower, tapi ia mengklaim telah ada pemberitahuan sebelumnya dari manajemen terkait keputusan perpindahan tersebut.
"Tidak mendadak, memang berencana untuk pindah. Setelah berakhir kerja sama jadi kami butuh lokasi baru dan diputuskan gedung ini (Sinarmas MSIG Tower)," terang dia.
Sementara itu, perusahaan belum memiliki brosur yang bisa dibagi-bagikan kepada masyarakat pasca berubah nama menjadi Bhinneka Life. Tak hanya itu, website resmi perusahaan pun masih berbau kata "Bumiputera" dengan link
www.bumiputera.com/bhinneka/index.html.
Setelah masuk dalam website tersebut, pengunjung langsung disajikan dengan pengumuman perubahan nama dan perpindahan alamat kantor. Kemudian, terdapat pilihan 'lanjut' untuk menuju website Bhinneka Life dengan link baru, yaitu
bhinnekalife.com/index2.php.
Merek Bumiputera rupanya masih melekat pada tautan tersebut. Nama perusahaan masih ditulis PT AJB dan tulisan Bumiputera menghiasi halaman depan link tersebut.
Evergreen Invesco ikut mewarnai skema penyelamatan AJB Bumiputera. Melalui anak usahanya, PT Pacific Multi Industri (PMI), lahirlah PT AJB, sekarang Bhinneka Life.
Evergreen sendiri tak memiliki pengalaman di bidang asuransi. Emiten yang sahamnya tidur lelap ini bergerak di bidang perdagangan. PMI juga tak memiliki pengalaman di bidang asuransi.
Akankah Bhinneka Life mampu bersaing di industri asuransi jiwa Tanah Air, yang pasar terbesarnya justru dikuasai perusahaan asuransi jiwa asing?
(bir/asa)