Jakarta, CNN Indonesia -- PT Jasa Marga Tbk membukukan pendapatan pada sepanjang tahun lalu sebesar Rp35,09 triliun, naik 110 persen dibanding 2016 lalu sebesar Rp16,66 triliun. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh naiknya pendapatan konstruksi perseroan dari Rp7,83 triliun pada 2016 menjadi Rp26,17 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, dikutip pada Senin (13/2), pendapatan tol dan usaha lainnya perseroan pada tahun lalu hanya naik dari Rp8,83 triliun pada 2016 menjadi Rp8,92 triliun.
Seiring dengan kenaikan pendapatan tersebut, beban pendapatan perseroan pada tahun lalu naik dari Rp11,8 triliun menjadi Rp29,78 triliun. Kenaikan beban terutama berasal dari kenaikan beban konstruksi dari Rp7,78 triliun pada 2016 menjadi Rp26,01 triliun. Sedangkan beban tol dan usaha lainnya, turun dari Rp4,02 triliun menjadi Rp3,77 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun pada sepanjang tahun lalu, perseroan membukukan laba bersih pada tahun lalu sebesar Rp2,2 triliun, naik 16 persen dibanding 2106 sebesar Rp1,89 triliun.
Kenaikan kinerja yang cukup signifikan di tahun lalu, juga dicatatkan Jasa Marga pada aset yang mencapai 48 persen dibanding 2016 sebesar Rp53,5 triliun menjadi Rp79,19 triliun.
Direktur Keuangan Jasa Marga Dony Arsal menjelaskan, kenaikan aset tersebut disebabkan oleh meningkatnya aktivitas konstruksi pembangunan jalan tol baru yang digarap perseroan. Hal ini, menurut Dony, sejalan dengan strategi perseroa untuk mempercepat pembangunan jalan tol dan menambah panjang jalan tol beroperasi, serta meningkatkan aset perseroan dalam jangka panjang.
"(Kenaikan aset) tidak berdampak material bagi perseroan dikarenakan perusahaan tetap menjaga
convenant keuangan," terang Dony dalam keterbukaan kepada bursa efek, dikutip Selasa (13/2).