Cadangan Tambang Bisa Tentukan Valuasi Saham Freeport

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Kamis, 15 Feb 2018 14:56 WIB
Firma akuntansi BDO Indonesia menyebut salah satu teknik menakar valuasi saham Freeport Indonesia, yakni menghitung cadangan tambang.
Firma akuntansi BDO Indonesia menyebut salah satu teknik menakar valuasi saham Freeport Indonesia, yakni menghitung cadangan tambang. (REUTERS/Beawiharta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Firma akuntansi BDO Indonesia menyebut ada beberapa teknik untuk menakar valuasi saham PT Freeport Indonesia. Salah satunya, yaitu menghitung cadangan tambang perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat tersebut.

Managing Partner of Valuation Panca Arief Jatmika mengungkapkan, jumlah cadangan tambang emas dan tembaga yang dimiliki Freeport Indonesia memengaruhi harga per lembar sahamnya.

"Banyak faktor, selain market (pasar), cadangan juga harus dihitung. Setelah itu baru terbentuk harga saham," ujarnya, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain itu, penghitungan valuasi saham perusahan juga bergantung dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Faktor lain yang ikut memengaruhi tentunya harga wajar pasar saat itu.

"Dari berbagai pendapatan itu, biasanya angkanya tidak jauh-jauh," terang Panca.

Penghitungan valuasi saham ini biasanya dilakukan oleh sebuah perusahaan yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut dia, proses penentuan valuasi saham masuk dalam tahap kedua, yakni persiapan.

"Untuk IPO, memang tahapannya ada tiga, penelaahan, persiapan, dan pelaksanaan IPO (Initial Public Offering/Penawaran Umum Saham Perdana), serta ekapansi bisnis," imbuhnya.

Umumnya, penelaahan dimulai dengan penilaian faktor internal dan eksternal perusahaan yang akan memengaruhi kesuksesan perusahaan untuk mencatatkan sahamnya di BEI.

"Penelaahan membantu kami memahami posisi perusahaan dan masa depan, serta prospek bisnis prusahaan untuk IPO," jelas Panca.


Setelah itu, penghitungan valuasi dan restrukturisasi akan masuk dalam tahap dua. Panca bilang, restrukturisasi perusahaan meliputi empat aspek, yaitu keuangan, legal, perpajakan, dan akuntansi.

"Selanjutnya yang juga harus diperhatikan, tata kelola perusahaan atau implementasi prinsip good governance," katanya.

BDO Indonesia menambahkan, persoalan perpajakan, keuangan dan legal merupakan tiga hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan sebelum menyampaikan pernyataan keinginan untuk IPO kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER