BI: Bank Siap Terbitkan Kartu GPN Akhir Mei 2018

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Jumat, 23 Feb 2018 17:01 WIB
Bank Indonesia (BI) menargetkan kartu berlogo Garuda yang terhubung dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) akan diterbitkan perbankan pada akhir Mei 2018.
Bank Indonesia (BI) menargetkan kartu berlogo Garuda yang terhubung dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) akan diterbitkan perbankan pada akhir Mei 2018. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menargetkan kartu berlogo Garuda yang terhubung dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) akan diterbitkan perbankan pada akhir Mei 2018.

Gubernur BI Agus D.W Martowardojo menyampaikan penggunaan kartu GPN sebagai alat transaksi bisa dilakukan mulai Juni 2018, atau satu bulan setelah penerbitan perbankan.

"Saat ini saya sudah dapat laporannya, terus berkembang dan siap. Saya yakin mungkin tidak sampai akhir Mei itu sudah semua perbankan siap menerbitkan kartu GPN," ujar Agus, Jumat (23/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia bilang perkembangan penerbitan kartu GPN itu telah mencapai 60 persen sampai jelang akhir Februari ini, di mana ada sekitar 115 bank yang menerbitkan kartu GPN tersebut.

"Jadi semua bank itu lagi mempersiapkan untuk menerbitkan kartu tersebut. GPN ini kami monitor setiap dua minggu dan itu perkembangannya bagus," katanya.

Kendati begitu, waktu penerbitan kartu GPN 'molor' dari harapan awal. Sebab, mulanya BI ingin logo Garuda 'mejeng' di kartu debit/ATM bank mulai 1 Januari 2018 lalu. Namun, sampai akhir Januari lalu saja, konsep desain kartu masih dibahas oleh pihak bank dengan BI.

Sebelumnya, BI meluncurkan kebijakan GPN agar transaksi melalui mesin perekam data transaksi (Electronic Data Capture/EDC) dan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) antar bank bisa dilakukan, sehingga bisa mewujudkan integrasi dan intermediasi antar bank.

Manfaatnya, bank bisa lebih efisien untuk mengeluarkan biaya infrastruktur dan biaya transaksi yang dikenakan ke merchant dan nasabah.

Misalnya, biaya yang dikenakan atas transaksi bank A di mesin EDC dan ATM bank A (on us) hanya 0,15 persen dan biaya transaksi bank A di mesin EDC dan ATM bank B (off us) hanya 1,0 persen.

"Ini infrastruktur yang membuat sistem pembayaran lebih efisien," pungkasnya.

(lav/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER