Kementerian PUPR Studi Kelayakan Proyek Jembatan Batam-Bintan

SAH | CNN Indonesia
Senin, 05 Mar 2018 13:21 WIB
Jembatan Batam-Bintan rencananya akan dibangun sepanjang 7,03 kilometer dengan perkiraan nilai proyek mencapai Rp4,3 triliun.
Ilustrasi jembatan. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan studi kelayakan (Feasibility Study/FS) dan perencanaan fisik (Detail Engineering Design/DED) proyek pembangunan jembatan Batam-Bintan di Provinsi Kepulauan Riau.

Jembatan tersebut rencananya akan dibangun sepanjang 7,03 kilometer dengan perkiraan nilai proyek mencapai Rp4,3 triliun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, akan menggunakan skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) pada proyek tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dibiayai swasta seluruhnya, jembatan ini nanti akan menjadi tol dan tarifnya akan mahal sekali. Oleh karena itu Pemerintah akan terlibat agar tarifnya lebih terjangkau," terang Basuki dikutip dari siaran pers Kementerian PUPR, Senin (5/3).


Basuki menyebut, besaran pembagian beban biaya antara pemerintah dan swasta akan dihitung berdasarkan hasil FS jembatan Batam-Bintan tersebut.

Pembangunan Jembatan Batan-Bintan rencananya dibagi menjadi tiga trase. Trase pertama menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Tanjung Sauh sepanjang 2,12 kilometer.

Trase kedua menghubungkan Pulau Tanjung Sauh ke Pulau Buau dengan panjang 4,05 kilometer dan trase ketiga akan menghubungkan Pulau Bua ke Pulau Bintan sepanjang 0,85 kilometer.


Usulan Pembangunan Jembatan Bangka-Bintan ini sebelumnya disampaikan oleh Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada akhir Februari silam.

Basuki berujar, Presiden Joko Widodo sudah memutuskan untuk membangun jembatan tersebut. Ia menambahkan, gambar desain awal untuk proyek tersebut telah selesai dan tinggal melakukan persiapan FS dan DED dengan seksama.

"Apalagi jembatan ini melalui laut, harus dilakukan penelitian bathymetri (studi tentang kedalaman air danau atau dasar lautan) dan geologi teknik yang detail," terang Basuki. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER