Sawit Masih Jadi Andalan RI Genjot Ekspor Tahun Ini

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Jumat, 09 Mar 2018 17:27 WIB
Pemerintah masih akan mengandalkan produk turunan kelapa sawit untuk menggenjot ekspor yang ditargetkan tumbuh 11 persen tahun ini.
Pemerintah masih akan mengandalkan produk turunan kelapa sawit untuk menggenjot ekspor yang ditargetkan tumbuh 11 persen tahun ini. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih bakal mengandalkan produk turunan kelapa sawit, salah satunya minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) untuk menggenjot ekspor tahun ini yang ditargetkan tumbuh 11 persen.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Arlinda mengatakan bahwa barang yang diekspor tak hanya berupa bahan mentah melainkan juga produk turunan dari CPO. Dengan demikian, ada nilai tambah dari penjualan ekspor tersebut.

"Negara tujuan ekspor utama Indonesia untuk berbagai macam produk ke China lalu Jepang," ungkap Arlinda, Jumat (9/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, Singapura juga akan menjadi tujuan utama ekspor dari Indonesia. Arlinda menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta agar ekspor dilakukan ke Timur Tengah dan Asia Selatan.

"Lalu ke Afrika dan Amerika Latin," imbuh Arlinda.


Lebih lanjut ia mengatakan, pemerintah juga akan mendorong ekspor produk makanan dan minuman (mamin), kertas, serta barang yang terbuat kayu. Untuk mamin sendiri, Arlinda menginginkan ekspor pengolahan ikan dan udang ikut terdongkrak tahun ini.

"Kalau barang dari kayu contohnya mebel, target dari mereka (pengusaha furniture) US$5 miliar," terang Arlinda.

Secara terpisah, Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Sunoko menyebut ekspor yang dilakukan tidak berupa bahan baku, melainkan barang jadi yang memilikin nilai tambah tinggi.

"Kami saat ini sudah dibantu oleh beberapa kementerian, baik berupa regulasi maupun dana sponsor," ucap Sunoko.


Saat ini, menurut dia, pengusaha mebel dan kerajinan dalam negeri berniat bekerja sama dengan investor dari China untuk ikut mengolah bahan baku dari Indonesia menjadi barang jadi.

"Nanti mereka (investor China) membuat finsishing nya lalu akan ekspor ke seluruh dunia termasuk ke China sendiri," terang Sunoko.

Ia berharap, ekspor mebel ke China mencapai US$1,3 miliar. Kerja sama ini dianggap Sunoko sebagai langkah yang tepat dibandingkan bila harus saling berkompetisi.

"Bila perang dan kompetisi kami tidak akan menang, jadi satu-satunya cara harus bermitra," tutup Sunoko. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER