Jakarta, CNN Indonesia -- Jaringan toko mainan, Toys R Us berencana menutup seluruh tokonya di Amerika Serikat (AS) pada pekan depan. Toko mainan tersebut, sebelumnya sudah
mendeklarasikan diri mengalami kebangkrutan, antara lain, akibat gagal bersaing dengan toko daring (online).
Kabar tersebut membawa sentimen negatif pada sejumlah saham produsen mainan di bursa Amerika Serikat. Pada penutupan perdagangan pekan ini, saham Hasbro, Mattel, dan Jakks Pacific turun cukup signifikan.
Dikutip dari
CNN.com, Toys "R" Us merupakan toko dengan ukuran besar (megastore) terakhir yang mendedikasikan diri untuk menjual mainan di Amerika Serikat. Tanpanya, produsen mainan akan sulit mempromosikan mainan-mainan yang mereka jual.
Juru Bicara Toys "R" Us menolak berkomentar terkait likuidasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya di Amerika Serikat, di Inggris, Toys "R" Us juga mengalami kebangkrutan. Jaringan mainan tersebut terancam menutup 105 toko miliknya di negara tersebut.
Bangkrutnya jaringan toko mainan terjadi akibat meningkatnya kompetisi dan perpindahan cara berbelanja konsumen secara
online.
Selain itu, lesunya industri mainan juga disebabkan maraknya produk mainan berbasis teknologi mulai dari video games, hingga mainan berteknologi tinggi lainnya.
Selama hampir tujuh dekade, Toys R Us telah membangun 1.600 toko di seluruh dunia. Adapun 880 toko di antaranya, berada di Amerika Serikat (AS).
Tekanan tak hanya terjadi pada industri mainan di Amerika Serikat. Pada awal pekan ini, produsen mainan Eropa, Lego mengumumkan penurunan penjualan di tahun lalu, yang baru terjadi pertama kali sejak 13 tahun terakhir.