Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut hangat kunjungan delegasi Asian Infrastructure Investment Bank di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (12/3) pagi.
Adapun, tujuan kedatangan 11 delegasi AIIB untuk meninjau perkembangan proyek Mass Rapid Transit (MRT).
"Saya diberi tahu AIIB akan mengunjungi proyek MRT Jakarta hari ini dan akan mengunjungi Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Solo," ujarnya, Senin (12/3).
Kepada delegasi AIIB, Jokowi menceritakan karir politiknya bermula ketika menjadi Wali Kota Solo pada Juli 2005, kembali menjabat 2010, dan hijrah ke Jakarta mulai Oktober 2012.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek MRT yang sejak lama sudah dicanangkan, kata Jokowi, akhirnya baru dibangun 10 Oktober 2013 ketika dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Dalam pembangunannya, meski kini telah menjadi Presiden, Jokowi tetap memantau perkembangan dan memastikan proyek ini selesai tepat waktu, sehingga bisa segera dirasakan masyarakat.
Infrastruktur menjadi fokus awal pemerintahan Jokowi. Sehingga, ia mendukung penuh AIIB yang merupakan lembaga pembiayaan multilateral yang berfungsi mendukung pembiayaan infrastruktur yang dibutuhkan Asia.
Dukungan penuh, kata Jokowi, pun disampaikan langsung kepada Presiden China Xi Jinping ketika pembentukan AIIB dua tahun lalu dan dilanjutkan dengan keikutsertaan Indonesia di dalamnya.
"Saya berterima kasih karena berpartisipasi dalam sejumlah proyek di Indonesia dalam dua tahun ini," ucapnya.
AIIB dibentuk Januari tahun lalu yang ditandatangani oleh 57 anggota dan bertambah menjadi 70 anggota pada Maret 2017. Lembaga pembiayaan multilateral tersebut bermarkas di China.
Saham AIIB saat ini masih dikuasai China dengan kepemilikan saham 27,83 persen. Disusul India sebesar 8,02 persen, Rusia 6,33 persen, dan Korea 3,74 persen. Sementara, Indonesia memiliki 3,39 persen saham pada AIIB.
Dalam pertemuan tadi, Jokowi terlihat didampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Beberapa delegasi yang hadir ialah enam Alternate Director, seperti Nurym Ayazbayev, Philippe Baudry, Zahidul Haque, Angkhansada Moungkham, Ofer Peleg, dan Radek Pyffel.
Lima direktur turut mendampingi, seperti Rionald Silaban, Mehmet Alper Batur, M. Kutty, Christopher Legg, dan Emil Levendoglu.
(bir)