Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajaran kabinetnya untuk mempersiapkan rumusan kebijakan pembangunan sumber daya manusia (SDM) dalam waktu dekat, setidaknya sampai akhir Maret 2018.
"Diharapkan rumusan kebijakan sudah diperoleh akhir bulan ini, sehingga anggarannya juga langsung bisa masuk," ujarnya dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Kamis (15/3).
Rumusan diperlukan karena pembangunan SDM kini menjadi fokus utama pemerintah setelah membenahi infrastruktur dalam tiga tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan SDM, kata Jokowi, harus dimulai dari tingkat terendah yakni Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diyakini berperan penting dalam membentuk karakter.
Ia mengamanatkan anak buahnya untuk mempermudah akses bagi masyarakat demi memperoleh pendidikan dasar hingga menengah yang layak. Tujuannya, memperkuat karakter dan budi pekerti.
Sekolah kejuruan, kata Jokowi, untuk kesekian kalinya diharapkan lebih maksimal melalui latihan vokasional serta melibatkannya langsung dengan industri yang ada.
"Perlu di-
upgrade dan tentu saja pendidikan vokasional di SMK yng memerlukan sarana dan prasarana atau perubahan mendasar bagi cara pendidikan di lapangannya," kata mantan Wali Kota Solo ini.
Untuk mendorong pengembangan kapasitas SDM dalam negeri, Jokowi meminta industri perbankan untuk menyiapkan mekanisme kredit pendidikan bagi masyarakat, seperti yang berlaku di Amerika Serikat atau negara maju lain.
Kepala Negara menilai mekanisme kredit pendidikan dibutuhkan untuk memberi ruang bagi masyarakat yang menengah ke bawah agar dapat mengakses pendidikan setinggi dan sebaik mungkin. Intinya, upaya itu demi meningkatkan kualitas (SDM) dalam negeri.
"Peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat menentukan dalam berkompetisi dan bersaing dengan negara-negara lain," ucapnya.
Puan dan Harapan Pembangunan ManusiaMenteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani berharap Joko Widodo kembali terpilih dalam Pemilihan Presiden 2019 sehingga program peningkatan SDM bisa berkesinambungan.
"Insyaallah periode kedua Pak Jokowi lagi. Jadi berkesinambungan," ucap Puan di Kompleks Istana Kepresidenan.
Harapan disampaikan sebab ia menyadari pembangunan SDM tak bisa dilakukan dalam satu hingga dua tahun. Rumusan pengembangan SDM saja baru direncanakan selesai akhir bulan ini.
Rumusan, kata Puan, nantinya masih akan dibahas lagi bersama Presiden dan kementerian terkait sebelum akhirnya menjadi sebuah kebijakan pemerintah.
"Tidak mungkin (sebentar). RKP (Rencana Kerja Pemerintah) saja 2019. Jadi ini periode yang akan datang," tutur Politikus PDI Perjuangan ini.
Ia bersama menteri dan kepala lembaga lainnya akan berkoordinasi sehingga menciptakan rumusan yang bisa membuat SDM Indonesia berkualitas, menguasai industri nasional, melindungi pasar domestik, dan aset nasional.
Putri Ketua Umum PDI-Perjuangan ini akan berkoordinasi dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution dalam menindaklanjuti amanat Presiden mengenai kredit pendidikan (Student Loan).
"Karena ini memberi kesempatan kepda mahasiswa. Paling tidak universitas untuk mendapatkan pendidikan yang diharapkan," kata Puan.
Ia pun santai menanggapi ketika dikonfirmasi pembangunan SDM menjadi fokus pemerintah karena jelang Pilpres.
"Semua kami jual. Semua keberhasilan pemerintah," ujar cucu Presiden Soekarno ini.
(lav/bir)