Tak Cuma China, Pemerintah Tawarkan Bandara Silangit ke India

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Senin, 19 Mar 2018 18:55 WIB
Pemerintah menawarkan proyek pengembangan Bandara Silangit ke para pengusaha India. Hal ini dilakukan untuk mempercepat penyelesaian proyek.
Pemerintah menawarkan proyek pengembangan Bandara Silangit ke para pengusaha India. Hal ini dilakukan untuk mempercepat penyelesaian proyek. (Dok. Biro Pers Setpres/Kris).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku menawarkan proyek pengembangan Bandar Udara Internasional Silangit ke para pengusaha India.

Hal ini dilakukannya agar proyek-proyek infrastruktur di Indonesia cepat mencapai target, sekaligus menepis tudingan pemerintah hanya fokus membidik kerja sama infrastruktur dengan China.

"Jadi, jangan dipikir China saja itu (yang diajak kerja sama infrastruktur oleh pemerintah). Mana saja yang mau masuk, silahkan. Buat kami itu bagus," terang Luhut usai bertemu para pengusaha di India-Indonesia Infrastructure Forum (IIIF) yang perdana digelar kedua negara di Jakarta, Senin (19/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Luhut menjelaskan, kerangka awal pengembangan Bandara Silangit adalah menjadikannya sebagai hub (pusat) penerbangan di bagian barat Nusantara. Sehingga, akses masuk dari negara-negara Asia ke Tanah Air kian besar.

"Nanti dimulai dari Silangit, kami coba oper ke daerah lain. Kami oper ke Batam, Bangka Belitung, Yogyakarta, hingga Labuan Bajo," katanya.

Nah, kerja sama dengan India ini nantinya membuat maskapai penerbangan asal India bisa masuk ke Bandara Silangit. Bahkan, mereka bisa menghadirkan penerbangan langsung (direct) dari India ke Indonesia dan sebaliknya.


Walhasil, tak perlu transit lagi ke negara lain sebelum ke Indonesia, misalnya ke Malaysia dan Singapura, seperti yang sebelumnya kerap terjadi. "Nanti bisa juga Air Asia, Batik Air, Jet Airways, dan India punya airlines untuk masuk," imbuhnya.

Namun, kerja sama ini dijalankan secara bisnis ke bisnis antar perusahaan yang mengelola bandara dan maskapai penerbangan internasional. Ini berarti tawaran dari Luhut selaku pemerintah hanya sebatas menjembatani dan mempromosikan proyek-proyek yang ada.

Namun demikian, belum bisa dipastikan kapan hasil penawarannya itu bisa dieksekusi dan berapa potensi investasi dari negara yang terkenal dengan industri film Bollywood-nya itu.


"Ya kapan saja dimulai, kami siap kok. Kalau bicara jumlah, nanti lihat proyeknya. Tapi mereka sudah cukup besar investasi di Indonesia," tegas Luhut.

Selain Bandara Silangit, Luhut bilang pemerintah juga menawarkan proyek infrastruktur lain yang potensial digarap oleh para investor India. Mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), jalan, pelabuhan laut, industri farmasi, hingga teknologi informasi.

"Untuk yang listrik, memang karena PLN mereka itu bisa 20-30 persen lebih murah. Sekarang kami ingin lihat, kalau betul kenapa tidak? Kan nanti konsumen harganya jadi lebih murah," ujarnya.


Sementara itu, Luhut memberikan jaminan kepada India bahwa regulasi investasi di Indonesia tidak akan berbelit-belit. Bahkan, pemerintah siap memberikan insentif berupa tax allowance dan tax holiday.

"Tax holiday sekarang itu, begitu Anda mendaftar, Anda sudah qualified untuk tax holiday. Jadi, kalau selesai, nanti dirumuskan mengenai tax allowance dan tax holiday-nya," tutur Luhut.

Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep K. Rawat menyampaikan keinginan pemerintah untuk menggenjot pembangunan infrastruktur menjadi lahan yang subur untuk bisa digarap oleh perusahaan infrastruktur India. Pasalnya, India memang salah satu negara yang juga fokus mengembangkan infrastruktur baik di dalam maupun luar negeri.


Bahkan, kerja sama ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua negara yang sama-sama menjadi lima negara berekonomi tinggi di dunia.

"Belajar dari kisah sukses, ini bukan sekadar membangun dan mengembangkan infrastruktur. Tapi, kerja sama kedua negara penting bagi target pertumbuhan kedua negara," pungkasnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER