Bank Sentral China Resmi Punya Bos Baru

Agustiyanti | CNN Indonesia
Senin, 19 Mar 2018 21:24 WIB
Setelah dipimpin Zhou Xiaochuan selama 15 tahun, bank sentral China akhirnya memiliki pemimpin baru, Yi Gang, yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Gubernur.
Setelah dipimpin Zhou Xiaochuan selama 15 tahun, bank sentral China akhirnya memiliki pemimpin baru, Yi Gang, yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Gubernur. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Parlemen China mengkonfirmasi terpilihnya Yi Gang sebagai Gubernur Bank Sentral China (People Bank of China/PBOC) pada Senin (19/3), menggantikan Zhou Xiaochuan yang memasuki masa pensiun setelah memimpih lebih dari 15 tahun.

Yi sebelumnya menjabat sebagai deputi gubernur dalam sepuluh tahun terakhir. Yi yang meraih gelar pendidikan ekonominya di Amerika Serikat, akan segera memulai lima tahun masa jabatannya sebagai pemimpin bank sentral tersebut.

Dikutip dari CNN.com, Rob Carnel, ekonom di bank investasi ING menyebut penunjukkan Yi dilakukan sebagai langkah menjaga keberlanjutan yang selama ini sudah ditempuh Bank Sentral China pada masa kepemimpinan Zhou.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepemimpinan Zhou selama ini dinilai membuat ekonomi China tumbuh dengan sangat cepat dan baik, melalui beberapa perubahan besar yang dilakukan negara tersebut untuk lebih terbuka pada investasi asing.


Zhou dikenal sebagai pendukung reformasi gaya barat untuk ekonomi China yang pernah tertutup. Pada tahun lalu, dia sempat menyebut, kurangnya persaingan dari luar, bisa menyebabkan 'kemalasan' di sektor keuangan.

Investor global berharap Yi akan melanjutkan kebijakan yang selama ini ditempuh Zhou. Latar belakang pendidikan Yi yang merupakan jebolan Hamline University d Minasota dan University of Illinois Urbana-Champaign, sebelum mengajar pada Indiana University memperkuat harapan tersebut.

"Ini (terpilihnya Yi Gang) bisa menyuntikkan kepercayaan di pasar saham China," terang Jingyi Pan, seorang ahli strataegi pasar pada perusahaann IG Group.

Pada perdagangan hari ini, Indeks saham Shanghai Composite China ditutup menguat tipis 9,37 poin atau 0,29 persen.


Bank sentral China, seperti halnya Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) maupun Bank Indonesia, memaikan peran kunci dalam kelancaran perekonomian negara tersebut. Tanggung jawabnya, meliputi penetapan tingkat suku bunga dan pengaturan sektor keuangan China yang sangat besar.

Salah satu hal yang akan menjadi prioritas besar Yi adaah menjaga level utang China tetap terkendali, di tengah pertumbuhan ekonomi negara tersebut yang tak sekencang tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan China tahun ini diperkirakan akan berada di kisaran 6,5 persen, lebih rendah dibanding 2017 yang berada di angka 6,9 persen.

Total utang China meningkat sangat cepat sejak krisis finansial global. Hingga pertengahan tahun lalu, jumlah utangnya sudah melebihi 2,5 kali total seluruh nilai perekonomian China.

Perekonomian China juga tengah menghadapi ancaman keputusan Presiden AS Donald Trump untuk memberlakukan tarif impor baja dan alumunium. Hasil penyeledikan yang selama ini tertunda terkait kemungkinan Chia melakukan pencuran hak kekayaan intelektual juga dikawatirkan memicu perang dagang antara dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut. (cnn.com)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER