Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai Bitcoin memperpanjang penurunan tajam dalam 24 jam terakhir. Pada hari ini, Rabu (17/1), nilai Bitcoin turun lebih dari 7 persen di bursa Bitstamp.
Dilansir dari
Reuters, anjloknya nilai Bitcoin ini berasal dari kekhawatiran para regulator keuangan dunia yang dinilai dapat mencoba menekan perdagangan mata uang digital yang sangat volatil ini.
Nilai Bitcoin turun ke level US$10.567, tidak jauh dari titik terendah enam minggu sebesar US$10.162 yang dicapai pada hari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, kemarin Bitcoin telah kehilangan hingga seperempat dari nilainya di Asia karena kekhawatiran yang meningkat.
Hal itu muncul akibat tindakan keras setelah Menteri Keuangan Korea Selatan mengatakan pelarangan perdagangan
cryptocurrency masih menjadi pilihan.
Pemerintah Korea Selatan mengatakan pada hari Senin (15/1) bahwa rencana untuk melarang pertukaran uang digital tersebut belum selesai, karena pemerintah masih melakukan pembicaraan untuk memutuskan bagaimana mengatur pasar.
Bitcoin terakhir turun 25 persen pada US$10.182 di bursa Bitstamp yang berbasis Luksemburg.
"Ini terutama disebabkan masalah peraturan yang menghantui
cryptocurrency dengan berita seputar tindakan keras Korea Selatan," kata Kepala ahli strategi Think Markets Naeem Aslam.
"Tapi kami mempertahankan pendirian kami. Kami tidak berpikir bahwa aturan pelarangan
cryptocurrency yang lengkap bisa dilakukan," katanya.
Cryptocurrency menikmati kenaikan yang luar biasa pada tahun 2017, saat investor utama memasuki pasar melalui penawaran koin perdana (
initial coin offering/ICO) atau putaran penggalangan dana berbasis token digital. Hal ini mendorong permintaan untuk Bitcoin dan Ethereum.
(gir)