BPJS Tenaker Parkir Duit Rp73 Triliun untuk Infrastruktur

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Rabu, 21 Mar 2018 17:57 WIB
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) telah menginvestasikan dana kelolaan sebesar Rp73 triliun untuk infrastruktur per Januari 2018.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) telah menginvestasikan dana kelolaan sebesar Rp73 triliun untuk infrastruktur per Januari 2018. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) telah menginvestasikan dana kelolaan sebesar Rp73 triliun untuk bidang infrastruktur per Januari 2018. Nilai itu tercatat 22,8 persen dari total dana kelolaan yang mencapai Rp320 triliun.

"Dari Rp320 triliun ini Rp73 triliun kami investasikan untuk mendukung infrastruktur," ujar Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto saat ditemui di kantor wakil presiden Jakarta, Rabu (21/3).


Investasi dilakukan secara tak langsung, yakni melalui pembelian surat utang atau obligasi yang diterbitkan perusahaan milik negara sektor konstruksi yang biasa disebut BUMN karya. Dana digunakan perusahaan untuk pembangunan jalan tol dan infrastruktur publik lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misal BUMN karya yang akan membangun tol butuh dana, mereka kemudian keluarkan obligasi. BPJS Ketenagakerjaan yang pertama ambil," katanya.

Ke depan, Agus menegaskan pihaknya akan tetap menyalurkan dana kelolaan untuk investasi yang menguntungkan dan mendukung kebijakan pemerintah.


"Kalau ada instrumen investasi yang berikan keuntungan pada peserta kami dan mendukung kebijakan pemerintah tentu kami akan masuk ke instrumen tersebut," ucapnya.

Sebelumnya, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan dana kelolaan sebesar Rp367,88 triliun pada tahun ini, naik 15,96 persen dari tahun lalu sebesar Rp317,26 triliun.

Peningkatan dana kelolaan antara lain disokong oleh iuran tahun ini yang ditargetkan naik 14,34 persen dari Rp56,41 triliun tahun lalu menjadi Rp64,37 triliun. (lav/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER